Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT)
Universitas Sam Ratulangi sering disingkat dengan sebutan UNSRAT adalah salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia yang berlokasi di Kota Manado, provinsi Sulawesi Utara. Universitas Sam Ratulangi dipimpin oleh seorang Rektor. Rektor UNSRAT periode 2008-2013 adalah Prof. Dr. Donald A. Rumokoy, SH., MH.
Sejarah Singkat
Setelah kemerdekaan Indonesia tercapai, cita-cita meningkatkan mutu pendidikan dan kecenderungan orang mencapai perguruan tinggi makin berkembang. Dekade tahun lima puluhan, lembaga-lembaga perguruan tinggi daerah mulai menampakkan diri, menjawab kebutuhan orang-orang daerah.
Cita-cita mendirikan perguruan tinggi atau universitas negeri di Manado yang ketika itu merupakan pusat pemerintahan dan kegiatan daerah Sulawesi Utara dan Tengah, dapat dikatakan telah dirintis oleh adanya Universitas Pinaesaan yang didirikan tanggal 1 Oktober 1954 di Tondano, baru memiliki satu fakultas, yakni Fakultas Hukum. Bersama dengan Universitas Permesta yang didirikan pada tanggal 23 September 1957 di Manado, maka Universitas Pinaesaan sesungguhnya merupakan embrio dari berkembangnya Universitas Sam Ratulangi di masa depan.
Memiliki dua universitas dengan status swasta ternyata belum memuaskan selera warga (Sumekolah) ini. Oleh karena itu, atas inisiatif masyarakat Sulawesi Utara dan Tengah (para pemuka militer, sipil, maupun cendekiawan), terciptalah kesatuan dan kebulatan tekad untuk merealisir berdirinya satu perguruan tinggi berstatus negeri di kedua daerah itu, yang diharapkan menjadi kebanggaan masyarakat umumnya serta rakyat Sulawesi Utara dan Tengah pada khususnya.
Sebagai tindak lanjut, berdirilah Perguruan Tinggi Manado (PTM) pada tanggal 1 Agustus 1958, dengan empat fakultas yakni:
1. Fakultas Hukum,
2. Fakultas Ekonomi,
3. Fakultas Sastra, dan
4. Fakultas Tatapraja.
Keempat fakultas ini merupakan dasar berdirinya PTM (yang perkembangan selanjutnya menjadi Universitas Sam Ratulangi).
Pada tahun yang sama, di bulan Oktober, PTM merubah namanya menjadi Universitas Sulawesi Utara-Tengah, yang disingkat UNSUT. Sampai tahap itu, status perguruan tinggi ini masih swasta penuh. Awal dekade enam puluhan, upaya menuju pada status negeri, mulai nampak tanda-tandanya. Tepatnya pada tahun 1960, UNSUT dirubah lagi nama singkatnya menjadi UNISUT (Universitas Sulawesi Utara dan Tengah).
Sejarah kemudian berubah, dimana berdasarkan Keputusan Menteri PTIP Nomor 22/1961, tanggal 4 Juli 1961, UNISUT resmi dalam status Universitas Negeri, dengan lima fakultas, yaitu:
1. Fakultas Hukum,
2. Fakultas Ekonomi,
3. Fakultas Kedokteran,
4. Fakultas Pertanian, dan
5. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Dalam periode 1961-1965, UNISUT dirubah lagi singkatannya menjadi UNSULUTTENG yang juga merupakan singkatan dari Universitas Sulawesi Utara dan Tengah.
Berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 277 tertanggal 14 September 1965, ditetapkan pengesahan universitas negeri di Manado ini, sekaligus dengan namanya dari Universitas Sulawesi Utara dan Tengah menjadi Universitas Sam Ratulangi, disingkat UNSRAT. Terdiri dari tujuh fakultas yakni:
1. Fakultas Kedokteran,
2. Fakultas Pertanian,
3. Fakultas Peternakan,
4. Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat,
5. Fakultas Ekonomi,
6. Fakultas Sosial Politik, dan
7. Fakultas Teknik.
Kemudian, Fakultas Sastra yang tadinya berstatus swasta diresmikan masuk dalam Universitas Sam Ratulangi. Setahun kemudian, 1966, Universitas Sam Ratulangi, kembali ketambahan satu fakultas lagi, Fakultas Perikanan yang sampai tahun 1969, berkedudukan di Tahuna. Lalu dipindahkan ke Manado dan bergabung dengan Universitas Sam Ratulangi (yang kemudian pada tahun 1996 menjadi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan di singkat FPIK). UNSRAT menjadi 9 fakultas. Suatu jumlah yang cukup besar dibandingkan perguruan tinggi lainnya pada saat itu. Perkembangannya ternyata tak berhenti. Pada tahun 1982, FKIP Manado cabang Gorontalo, menjadi FKIP UNSRAT di Gorontalo (yang kemudian berdiri sendiri yang sekarang di kenal menjadi Universitas Negeri Gorontalo dengan lulusan terakhir sebanyak 3037 orang pada tahun 1992). Di susul Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam – FMIPA tahun 1998. Sedangkan Program Pasca Sarjana didirikan pada tahun 1985. Tahun 2009 lewat surat persetujuan DIKTI No.212/D/2009 tanggal 17 Februari 2009 Fakultas Kesehatan Masyarakat resmi berdiri di Universitas Sam Ratulangi dan merupakan fakultas terbungsu saat ini.
Jadilah kini Universitas Sam Ratulangi sebagai perguruan tinggi negeri dengan Sebelas Fakultas dan satu Program Pasca Sarjana yakni :
1. Fakultas Kedokteran
2. Fakultas Teknik
3. Fakultas Pertanian
4. Fakultas Peternakan
5. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
6. Fakultas Ekonomi
7. Fakultas Hukum
8. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
9. Fakultas Sastra
10. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
11. Fakulas Kesehatan Masyarakat, dan
12. Program Pasca Sarjana
Sejak diterimanya status Universitas Negeri pada tahun 1961, maka pejabat tertinggi Universitas telah berganti sebanyak 10 suksesor seperti pada berikut ini:
Pimpinan Universitas Sam Ratulangi, 1961 – sekarang.
N a m a Sebutan Periode
1 J. A. Losung, SH Presiden 1964 – 1965
2 R. A. B. Massie, SH Presiden 1961 – 1964
3 dr. F. H. Palilingan Rektor 1965 – 1969
4 Prof. Mr. G. M. A Inkiriwang Rektor 1969 – 1974
5 Prof. Dr. H. Kandou Rektor 1974 – 1977
6 Prof. W. J. Waworoentoe, MSc Rektor 1977 – 1986
7 Prof. Drs. R. S. Tangkudung Rektor 1986 – 1995
8 Prof. Dr. Ir. J. Paruntu, MS Rektor 1995 – 2004
9 Prof. Dr. Ir. L. W. Sondakh, MEc Rektor 2004 – 2008
10 Prof. Dr. D. A. Rumokoy, SH, MH Rektor 2008 – sekarang
iNama tokoh pahlawan nasional Dr. G.S.S.J. Ratulangi dipilih sebagai nama lembaga perguruan tinggi negeri di Provinsi Sulawesi Utara. Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi adalah pahlawan, maha putera Indonesia dengan panggilan sehari-hari, Sam. Beliau juga merupakan pejuang kemerdekaan dari daerah Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara. Ia dilahirkan tanggal 5 November 1890 di Tondano, Ibukota Kabupaten Minahasa. Sam meninggal tanggal 30 Juni 1949 di Jakarta. Di tahun 1965 itu juga.
Dengan diabadikannya nama beliau pada universitas di Provinsi Sulawesi Utara ini sebagai Universitas Sam Ratulangi, diharapkan cita-cita dan perjuangan beliau yang terangkai dalam falsafah hidupnya Si Tou Timou Tumou Tou, yang berarti manusia dilahirkan untuk memanusiakan orang lain, akan tetap terpatri dan berkobar di dalam dada dan setiap hati insan akademik Universitas Sam Ratulangi, dalam menuntut ilmu dan mengabdikannya demi pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.
Lambang
Dengan berlandaskan pada Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara Republik Indonesia dan Undang-Undang Dasar 1945, serta berpedoman peraturan perundangan dan ketentuan-ketentuan pemerintah yang berlaku terutama oleh departemen yang membidangi perguruan tinggi dan ilmu pengetahuan/pendidikan dan kebudayaan, maka disusunlah lambang UNSRAT dengan keterangan yang sekaligus mencakup pertanggungjawaban mengenai istilah yang digunakan untuk nama Universitas serta lambang dengan penjelasan tentang artinya.
Sejarah Singkat
Setelah kemerdekaan Indonesia tercapai, cita-cita meningkatkan mutu pendidikan dan kecenderungan orang mencapai perguruan tinggi makin berkembang. Dekade tahun lima puluhan, lembaga-lembaga perguruan tinggi daerah mulai menampakkan diri, menjawab kebutuhan orang-orang daerah.
Cita-cita mendirikan perguruan tinggi atau universitas negeri di Manado yang ketika itu merupakan pusat pemerintahan dan kegiatan daerah Sulawesi Utara dan Tengah, dapat dikatakan telah dirintis oleh adanya Universitas Pinaesaan yang didirikan tanggal 1 Oktober 1954 di Tondano, baru memiliki satu fakultas, yakni Fakultas Hukum. Bersama dengan Universitas Permesta yang didirikan pada tanggal 23 September 1957 di Manado, maka Universitas Pinaesaan sesungguhnya merupakan embrio dari berkembangnya Universitas Sam Ratulangi di masa depan.
Memiliki dua universitas dengan status swasta ternyata belum memuaskan selera warga (Sumekolah) ini. Oleh karena itu, atas inisiatif masyarakat Sulawesi Utara dan Tengah (para pemuka militer, sipil, maupun cendekiawan), terciptalah kesatuan dan kebulatan tekad untuk merealisir berdirinya satu perguruan tinggi berstatus negeri di kedua daerah itu, yang diharapkan menjadi kebanggaan masyarakat umumnya serta rakyat Sulawesi Utara dan Tengah pada khususnya.
Sebagai tindak lanjut, berdirilah Perguruan Tinggi Manado (PTM) pada tanggal 1 Agustus 1958, dengan empat fakultas yakni:
1. Fakultas Hukum,
2. Fakultas Ekonomi,
3. Fakultas Sastra, dan
4. Fakultas Tatapraja.
Keempat fakultas ini merupakan dasar berdirinya PTM (yang perkembangan selanjutnya menjadi Universitas Sam Ratulangi).
Pada tahun yang sama, di bulan Oktober, PTM merubah namanya menjadi Universitas Sulawesi Utara-Tengah, yang disingkat UNSUT. Sampai tahap itu, status perguruan tinggi ini masih swasta penuh. Awal dekade enam puluhan, upaya menuju pada status negeri, mulai nampak tanda-tandanya. Tepatnya pada tahun 1960, UNSUT dirubah lagi nama singkatnya menjadi UNISUT (Universitas Sulawesi Utara dan Tengah).
Sejarah kemudian berubah, dimana berdasarkan Keputusan Menteri PTIP Nomor 22/1961, tanggal 4 Juli 1961, UNISUT resmi dalam status Universitas Negeri, dengan lima fakultas, yaitu:
1. Fakultas Hukum,
2. Fakultas Ekonomi,
3. Fakultas Kedokteran,
4. Fakultas Pertanian, dan
5. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Dalam periode 1961-1965, UNISUT dirubah lagi singkatannya menjadi UNSULUTTENG yang juga merupakan singkatan dari Universitas Sulawesi Utara dan Tengah.
Berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 277 tertanggal 14 September 1965, ditetapkan pengesahan universitas negeri di Manado ini, sekaligus dengan namanya dari Universitas Sulawesi Utara dan Tengah menjadi Universitas Sam Ratulangi, disingkat UNSRAT. Terdiri dari tujuh fakultas yakni:
1. Fakultas Kedokteran,
2. Fakultas Pertanian,
3. Fakultas Peternakan,
4. Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat,
5. Fakultas Ekonomi,
6. Fakultas Sosial Politik, dan
7. Fakultas Teknik.
Kemudian, Fakultas Sastra yang tadinya berstatus swasta diresmikan masuk dalam Universitas Sam Ratulangi. Setahun kemudian, 1966, Universitas Sam Ratulangi, kembali ketambahan satu fakultas lagi, Fakultas Perikanan yang sampai tahun 1969, berkedudukan di Tahuna. Lalu dipindahkan ke Manado dan bergabung dengan Universitas Sam Ratulangi (yang kemudian pada tahun 1996 menjadi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan di singkat FPIK). UNSRAT menjadi 9 fakultas. Suatu jumlah yang cukup besar dibandingkan perguruan tinggi lainnya pada saat itu. Perkembangannya ternyata tak berhenti. Pada tahun 1982, FKIP Manado cabang Gorontalo, menjadi FKIP UNSRAT di Gorontalo (yang kemudian berdiri sendiri yang sekarang di kenal menjadi Universitas Negeri Gorontalo dengan lulusan terakhir sebanyak 3037 orang pada tahun 1992). Di susul Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam – FMIPA tahun 1998. Sedangkan Program Pasca Sarjana didirikan pada tahun 1985. Tahun 2009 lewat surat persetujuan DIKTI No.212/D/2009 tanggal 17 Februari 2009 Fakultas Kesehatan Masyarakat resmi berdiri di Universitas Sam Ratulangi dan merupakan fakultas terbungsu saat ini.
Jadilah kini Universitas Sam Ratulangi sebagai perguruan tinggi negeri dengan Sebelas Fakultas dan satu Program Pasca Sarjana yakni :
1. Fakultas Kedokteran
2. Fakultas Teknik
3. Fakultas Pertanian
4. Fakultas Peternakan
5. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
6. Fakultas Ekonomi
7. Fakultas Hukum
8. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
9. Fakultas Sastra
10. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
11. Fakulas Kesehatan Masyarakat, dan
12. Program Pasca Sarjana
Sejak diterimanya status Universitas Negeri pada tahun 1961, maka pejabat tertinggi Universitas telah berganti sebanyak 10 suksesor seperti pada berikut ini:
Pimpinan Universitas Sam Ratulangi, 1961 – sekarang.
N a m a Sebutan Periode
1 J. A. Losung, SH Presiden 1964 – 1965
2 R. A. B. Massie, SH Presiden 1961 – 1964
3 dr. F. H. Palilingan Rektor 1965 – 1969
4 Prof. Mr. G. M. A Inkiriwang Rektor 1969 – 1974
5 Prof. Dr. H. Kandou Rektor 1974 – 1977
6 Prof. W. J. Waworoentoe, MSc Rektor 1977 – 1986
7 Prof. Drs. R. S. Tangkudung Rektor 1986 – 1995
8 Prof. Dr. Ir. J. Paruntu, MS Rektor 1995 – 2004
9 Prof. Dr. Ir. L. W. Sondakh, MEc Rektor 2004 – 2008
10 Prof. Dr. D. A. Rumokoy, SH, MH Rektor 2008 – sekarang
iNama tokoh pahlawan nasional Dr. G.S.S.J. Ratulangi dipilih sebagai nama lembaga perguruan tinggi negeri di Provinsi Sulawesi Utara. Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi adalah pahlawan, maha putera Indonesia dengan panggilan sehari-hari, Sam. Beliau juga merupakan pejuang kemerdekaan dari daerah Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara. Ia dilahirkan tanggal 5 November 1890 di Tondano, Ibukota Kabupaten Minahasa. Sam meninggal tanggal 30 Juni 1949 di Jakarta. Di tahun 1965 itu juga.
Dengan diabadikannya nama beliau pada universitas di Provinsi Sulawesi Utara ini sebagai Universitas Sam Ratulangi, diharapkan cita-cita dan perjuangan beliau yang terangkai dalam falsafah hidupnya Si Tou Timou Tumou Tou, yang berarti manusia dilahirkan untuk memanusiakan orang lain, akan tetap terpatri dan berkobar di dalam dada dan setiap hati insan akademik Universitas Sam Ratulangi, dalam menuntut ilmu dan mengabdikannya demi pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.
Lambang
Dengan berlandaskan pada Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara Republik Indonesia dan Undang-Undang Dasar 1945, serta berpedoman peraturan perundangan dan ketentuan-ketentuan pemerintah yang berlaku terutama oleh departemen yang membidangi perguruan tinggi dan ilmu pengetahuan/pendidikan dan kebudayaan, maka disusunlah lambang UNSRAT dengan keterangan yang sekaligus mencakup pertanggungjawaban mengenai istilah yang digunakan untuk nama Universitas serta lambang dengan penjelasan tentang artinya.
0 komentar:
Posting Komentar