KLIK SALAH SATU iklan DIBAWAH INI DULU ^_^

br/>

Tampilkan postingan dengan label Universitas Negeri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Universitas Negeri. Tampilkan semua postingan

10 Universitas Terbaik di Indonesia

Walaupun secara ranking menurun dibandingkan tahun 2009, UI tetap pertahankan sebagai Perguruan Tinggi Terbaik Se-Indonesia. Sebagaimana kita ketahui bahwa pemeringkatan universitas dunia versi QS World Class University Rangking (QS WUCR) 2011 versi lengkap baru saja dirilis di website resminya. Tahun ini, hanya delapan universitas di Indonesia yang berhasil masuk di Top 700 dunia.

Adapun delapan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang berhasil menduduki peringkat dunia yang juga merupakan PTN terbaik se-Indonesia yakni, Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Airlangga (Unair), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Diponegoro (Undip), dan Universitas Brawijaya (UB).

Seperti pemeringkatan pada umumnya, QS WCUR memiliki indikator yang mengevaluasi prestasi universitas.

Kesembilan indikator tersebut yaitu Kualitas Akademik, Kesiapan Lulusan Masuk Dunia Kerja, Hasil Penelitian yang Dikutip per Dosen, Rasio Mahasiswa terhadap Staf Pengajarnya, Jumlah Mahasiswa Asing, dan Jumlah Dosen Asing.

Berikut peringkat 10 Universitas Terbaik di Indonesia versi QS WCUR 2011, yang dinukil dari QS WCUR, Senin (19/9/2011).


1. Universitas Indonesia (UI), peringkat 217 dunia.






2. Universitas Gajah Mada (UGM), peringkat 342 dunia.





3. Institut Teknologi Bandung (ITB), peringkat 451 dunia.




4. Universitas Airlangga (Unair), peringkat 551 dunia.




5. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), peringkat 601+ dunia.




6. Institut Pertanian Bogor (IPB), peringkat 601+ dunia.





7. Universitas Diponegoro (Undip), peringkat 601+ dunia.





8. Universitas Brawijaya (UB), peringkat 601+ dunia.





9. Universitas Padjadjaran (Unpad), peringkat 601+ dunia.





10. Universitas Sebelas Maret (UNS), peringkat 601+ dunia.





Profil Politeknik Negeri Banjarmasin

Poliban atau Politeknik Negeri Banjarmasin merupakan perguruan tinggi negeri yang terdapat di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Poliban menyelenggarakan pendidikan terapan dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus dengan jenjang Diploma III dan Diploma IV dengan lama studi adalah 6 (enam) semester yang dapat ditempuh selama 3-5 tahun.



Dasar dan Tujuan

Dasar

Pendidikan Politeknik Negeri Banjarmasin didasarkan pada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989, Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1990, dan SK Mendikbud No. 080/O/1997.


Tujuan

Tujuan pendidikan Politeknik adalah menghasilkan tenaga ahli madya/profesional dengan kualitas sebagai berikut:

  • Bertaqwa kepada Tuhan YME sesuai dengan agama/ kepercayaan yang dianutnya.
  • Berjiwa Pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi.
  • Bersifat terbuka, tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu dan teknologi.
  • Menerapkan keterampilan teknologi yang dimilikinya sesuai bidang keahliannya dalam kegiatan produktif.
  • Mampu berpikir, bersikap, dan bertindak sebagai praktisi.

Pola Pengembangan

Didasarkan pada tujuan dan latar belakang didirikannya Politeknik yaitu untuk mengisi kekurangan dan penyediaan teknisi teknisi yang terampil dan profesional tingkat menengah dalam bidang industri, maka peran serta Politeknik dalam pelaksanaan pembangunan nasional benar-benar harus dirasakan. Untuk menunjang tercapainya sasaran tersebut, sejak awal pendidikan Politeknik mensyaratkan disiplin yang ketat, membina kerjasama dengan instansi/industri, mahasiswa melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan yang tidak kurang pentingnya adalah kurikulum yang diterapkan berkisar antara 45% teori dan 55% praktek (laboratorium dan bengkel). Corak khas ini harus dapat dicerminkan dalam kegiatan jurusan-jurusan di lingkungan Politeknik Negeri Banjarmasin sebagai suatu kesatuan yang utuh dalam membentuk sikap profesionalisme mahasiswa.

Sejarah Poliban


Pada tahun 1976, telah dibuka Politeknik (poltek) pertama pada tingkat tersier, yaitu Politeknik Mekanik Swiss di Bandung. Pendidikan Politeknik tersebut dilaksanakan dalam rangka kerjasama antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Federal Swiss, yang pada tingkat teknis ditangani secara bersama oleh Institut Teknologi Bandung dan Swiss Contact.
Gagasan Pendidikan Politeknik sebagai lembaga pendidikan keahlian khusus pada tingkat tersier memperoleh tanggapan yang baik, sehingga pada tahun 1978 Pemerintah mendirikan 6 (enam) buah Politeknik Teknologi di enam Perguruan Tinggi Negeri yaitu:

  • Politeknik USU di Medan
  • Politeknik UNSRI di Palembang
  • Politeknik UI di Jakarta
  • Politeknik ITB di Bandung
  • Politeknik UNDIP di Semarang
  • Politeknik UNIBRAW di Malang.

Ini merupakan suatu persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dengan World Bank yang dinyatakan dalam suatu "Loan Agreement" untuk pelaksanaan program ini, yang dikemudian hari dikenal dengan nama Proyek Pengembangan Pendidikan Politeknik.
Berbeda dengan Politeknik Mekanik Swiss ITB yang memusatkan pendidikan keahlian pada berbagai kemampuan spesifik disuatu bidang teknik yaitu Teknik Pengerjaan Logam untuk Industri Manufaktur, seperti ; Perawatan Mesin, Pembuatan Mesin Perkakas, Perancangan dan Pengecoran, maka 6 (enam) lembaga Pendidikan Politeknik yang tersebut di atas meliputi bidang teknik yang lebih luas, yaitu bidang Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Listrik dan Teknik Elektronika.

Pada tahun 1982 keenam Politeknik ini telah menerima mahasiswa untuk Program Diploma 3 (D3) dan pada tahun 1985 telah menghasilkan lulusan dengan keterampilan yang tinggi, sehingga dengan cepat mendapatkan pekerjaan ataupun membuka usaha secara mandiri.

Melihat bahwa Politeknik-Politeknik ini memberikan hasil dan mempunyai prospek yang baik, maka melalui program "loan Agreement" dengan World Bank, pada tahun 1986 mulai dibangun lagi 11 (sebelas) Politeknik di-sebelas Perguruan Tinggi lainnya, yang program pendidikannyapun diperluas lagi dengan membuka program pendidikan ke-Tataniaga-an.

Satu diantara sebelas lembaga pendidikan Politeknik tersebut adalah Politeknik Univesitas Lambung Mangkurat yang sejak tahun 1987 secara formal mulai menyelenggarakan pendidikan pada tingkat Diploma 2 (D2) dengan 3 (tiga) jurusan, masing-masing :

  • Teknik Sipi
  • Teknik Mesin
  • Teknik Listrik

Sesuai dengan perkembangan pendidikan, maka pada tahun 1989 telah dikeluarkan Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi, maka akreditasi Politeknik semakin mantap.

Pada perkembangan selanjutnya, dengan adanya bantuan dari EEDP (Engineering Education Development Project) dan terbitnya SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 080 pada tanggal 28 April 1997 tentang Status Politeknik Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin dinyatakan telah MANDIRI, sehingga menjadi POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN, maka pada tahun akademik 1997/1998 ini jenjang pendidikannya yang diploma 2 (D2) menjadi Diploma 3 (D3) dan pada tahun akademik 1998/1999 ada perluasan program di bidang Tataniaga, yaitu :

  • Jurusan Akuntansi
  • Jurusan Administrasi Bisnis

Logo dan bendera Poliban

Dasar Persegi Lima
Melambangkan dasar negara Pancasila dengan warna dasar putih yang melambangkan kesucian hati dan ketulusan jiwa.
  • Tulisan POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
    Menunjukkan status dan domisili Politeknik Negeri Banjarmasin.
  • Batu Mulia Intan
    Merupakan hasil tambang khas Kalimantan Selatan yang melambangkan kemuliaan dan pengabdian.
  • Burung Enggang Terbang Mencengkeram Rantai
    Melambangkan kesiap-siagaan menghadapi tantangan untuk menangkap peluang, keberanian dan keberhasilan dalam menghadapi era pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan tujuan utama pendidikaN Politeknik, yaitu keterpaduan dan keselarasan antara dunia pendidikan dan dunia industri.
    Bulu sayap burung enggang berjumlah masing-masing 23 helai, bulu ekor 9 helai, dan bulu dada berjumlah 87 helai, sesuai dengan tanggal, bulan, dan tahun beroperasinya program pendidikan Politeknik Negeri Banjarmasin (sebelumnya bernama Politeknik Universitas Lambung Mangkurat) pada tanggal 23 September 1987.
    Dua mata burung enggang berwarna merah memancarkan ketajaman dan kemuliaan dalam memandang ilmu pengetahuan dan teknologi dari berbagai sisi.
  • Sinar dengan gradasi warna dari kuning kemerah-merahan
    Melambangkan kebahagiaan jiwa, pemberi penerangan dan semangat hidup yang semakin membara dan tak kunjung padam dalam menggali, meneliti, mengembangkan dan menyebarkan serta mengamalkan ilmu pengetahuan untuk kepentingan nusa dan bangsa.
  • Sebuah kitab yang terbuka
    Melambangkan akar dan sumber ilmu pengetahuan dan teknologi yang berguna untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Alamat Kontak

Politeknik Negeri Banjarmasin berada didalam linkungan Universitas Lambung Mangkuran, Banjarmasin - Kalimantan Selatan.

Dengan alamat : Jalan Bridgjend H. Hasan Basry (Komplek Kampus UNLAM) Banjarmasin - Kalimantan Selatan - Indonesia.


Telepon : (0511) 305052-411244-411245 Fax : (0511) 305052

Profil Politeknik Ketapang

Politeknik Ketapang merupakan Politeknik yang beralamat di Jalan HOS Cokroaminoto No 32 Ketapang Indonesia 78851. Politeknik Ketapang (POLITAP) didirikan oleh Yayasan Pangeran Iranata Ketapang bersama-sama dengan Pemerintah Kabupaten Ketapang melalui Kesepakatan Bersama Nomor: 03/YPI-KTP/B/02/06 dan 425.1/Ekbangsos-C tanggal 12 Februari 2006 yang dikuatkan dengan Peraturan Daerah dan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor: 66/D/O/2008 tanggal 8 April 2008. Pada tahap awal pendirian, POLITAP membuka tiga program studi dengan jenjang pendidikan Diploma III (DIII), yaitu: Perawatan dan Perbaikan Mesin, Teknik Pertambangan, dan Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan (TPHP). Ketiga program studi tersebut masing-masing terhimpun dalam jurusan: Teknik Mesin, Teknik Pertambangan, dan Teknologi Pertanian. Pendirian POLITAP dilatarbelakangi oleh adanya tuntutan kebutuhan tenaga kerja industri (khususnya di Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat) baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Lulusan POLITAP diharapkan selain dapat memasok tenaga kerja pada industri pertambangan, perkebunan, dan industri manufaktur juga memasok kebutuhan tenaga kerja pada instansi pemerintahan. Berdirinya POLITAP pada tahap awal didukung oleh dana hibah pemerintah pusat melalui Ditjen Dikti Depdiknas dan pemerintah daerah Kabupaten Ketapang.




Visi dan Misi Politeknik Ketapang

Visi Politeknik Ketapang

“menjadi pusat pendidikan dan penelitian terapan dalam bidang teknik mesin, khususnya perawatan dan perbaikan mesin, untuk menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan, akhlak dan tanggung jawab yang selaras dengan Visi Politeknik Ketapang”.

Misi Politeknik Ketapang

“menyelenggarakan pendidikan vokasional dan penelitian terapan di bidang teknik mesin, khususnya perawatan dan perbaikan mesin, untuk menunjang pembangunan daerah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat; membina dan mengembangkan profesionalisme yang sehat dan dinamis; mengembangkan dan mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang selaras dengan Misi Politeknik Ketapang”.

Manajeman Politeknik Ketapang

Direktur : Dr. Ir. Hj Nurmala, MM
Pudir I : Trian Adi Marta, STP
Pudir II : Normansyah, ST
Pudir III : M.Arie Fizkil, ST

Kaprodi Teknik Pertambangan : Julyan Purnomo, SST
Kaprodi Teknik Mesin : Akhdiatul, SST
Kaprodi Teknologi Hasil Perkebunan : Irianto Sastro prawiro, SST


Jumlah Mahasiswa dan Dosen Tetap Politeknik Ketapang

Program Studi Teknik Pertambangan
Mahasiswa angkatan 2008 : 58 Orang
Dosen tetap 2008 : 10 Orang

Mahasiswa angkatan 2009 : 39 Orang
Dosen tetap 2009 : 20 Orang

Mahasiswa angkatan 2010 : 29 Orang
Dosen tetap 2010 : 17 Orang


Program Studi Teknik Mesin
Mahasiswa angkatan 2008 : 20 Orang
Dosen tetap 2008 : 15 Orang

Mahasiswa angkatan 2009 : 15 Orang
Dosen tetap 2009 : 18 Orang

Mahasiswa angkatan 2010 : 17 Orang
Dosen tetap 2010 : 24 Orang


Program Studi Teknologi Hasil Perkebunan
Mahasiswa angkatan 2008 : 61 Orang
Dosen tetap 2008 : 11 Orang

Mahasiswa angkatan 2009 : 51 Orang
Dosen tetap 2009 : 19 Orang

Mahasiswa angkatan 2010 : 57 Orang
Dosen tetap 2010 : 17 Orang

Gedung Politeknik Ketapang Mulai Difungsikan

Aktivitas belajar mengajar Politeknik Ketapang yang semula dilaksanakan di gedung BLK ketapang, akhirnya pindah ke gedung Politeknik Ketapang, Kelurahan Sukaharja. Pemindahan lokasi belajar tersebut, resmi dimulai, Selasa (20/7), yang dilaksanakan oleh H Morkes Effendi SPd MH, Bupati Ketapang. Peresmian Gedung Baru tersebut dihadiri juga Kepala Dinas Pendidikan Ketapang, DPRD Ketapang, dan pengurus Yayasan Iranata dan lainnya.Bupati pada kesempatan tersebut mengharapkan jajaran Politeknik Ketapang untuk memanfaatkan dan memelihara gedung Politeknik Ketapang ini agar tetap tertata rapi dan bersih. Adanya Politeknik Ketapang ini dapat menampung lulusan sekolah menengah atas untuk mengikuti perkuliahan di Politeknik Ketapang sehingga dapat menyelesaikan salah satu persoalan pendidikan. “Mudah-mudahan pada masa yang akan datang Politeknik Ketapang yang selama ini tingkat pendidikannya akademi atau Diploma III, semoga dapat ditingkatkan lagi pada tingkat strata 1 atau sarjana,” kata Morkes.

Politeknik Ketapang didirikan untuk meningkatkan sumber daya manusia di Kabupaten Ketapang. Karena problema bangsa Indonesia dalam konteks rendahnya kualitas sumber daya manusia. Hal ini membuat daya saing bangsa Indonesia rendah bila dibandingkan denan bangsa lain. Menurut Morkes, perguruan swasta sebagai bagian dari masyarakat yang lahir sebelum Indonesia Merdeka dan berkembang sejak jaman pergerakan nasional telah terbukti memberikan kontribusinya melalui usaha pendidikan yang bertumpu pada budaya bangsa yang berlandaskan pada falsafah Pancasila.

Keberadaan Politeknik sebagai bagian dari perguruan tinggi di daerah sangatlah didambakan oleh masyarakat terutama jurusan pengolahan hasil perkebunan dan mesin perkapalan. Karena Kabupaten Ketapang sebagian besar wilayahnya terdiri dari lautan yang selama ini belum dapat diupayakan secara maksimal disebabkan keterbatasan tenaga teknis. Lebih lanjut ia menuturkan, konsep dasar gagasan pendirian Politeknik Ketapang adalah meningkatkan pendidikan dan untuk mengatasi ketinggalan dalam masyarakat. Disamping itu untuk meningkatkan pemerataan dan perluasan akses terhadap pendidikan tinggi. Meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan tinggi dengan kebutuhan asar kerja dan kebutuhan pengembangnan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing.

Sementara itu, Direktur Politeknik Ketapang, DR Hj Nurmala MM, menegaskan gedung merupakan sarana vital yang harus dimiliki oleh institusi pendidikan tinggi untuk menampung beraneka ragam aktivitas baik yang bersifat akademik maupun non akademik. Akivitas akademik terdiri dari kegiatan-kegiatan perkuliahan baik teori maupun praktik dan aktivitas penelitian. Sedangkan aktivitas non akademik berupa kegiatan perkantoran untuk mendukung aktivitas akademik. Ia menuturkan sejak awal pendirian pada tahun akademik 2008/2009, Politeknik Ketapang melaksanakan aktivitas akademik dan non akademik di Kampus sementara gedung BLK Ketapang.

Akibat desakan penambahan kebutuhan ruangan kuliah sehubungan dengan peningkatan jumlah mahasiswa pada tahun akademik 2009/2010. Maka seluruh aktivitas Politeknik Ketapang dipindahkan secara darurat ke gedung baru di areal Kampus Politeknik.“Saya selaku pimpinan Politeknik Ketapang untuk menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak, khususna bapak H.Morek Effendi S.Pd MH Bupati Ketapang sekaligus salah satu tokoh masyarakat yang merintis pendirian Politeknik Ketapang, apresiasi juga kami sampaikan kepada seluruh pejabat terkait di lingkungan pemerintah Ketapang, terutama ketua Bappeda, Kepala dinas Pendidikan dan DPRD Ketapang, pihak yayasan Iranata dan lainnya,” ujarnya.

Copyright@www.secepat-speedy.blogspot.blogspot.com

Profil Politeknik Tonggak Equator

Politeknik Tonggak Equator atau POLTEQ, merupakan Politeknik yang menawarkan kualitas bukan kuantitas. Kampus yang mempunyai slogan "Small but Smart" ini beralamat di Jalan AR Hakim No 106 Pontianak Indonesia 78121.


Politeknik Tonggak Equator memiliki program Diploma IV yang setara dengan S1. Program studi ini telah mengantongi izin operasional dari Direktorat Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional nomor 2453/D/T/2009. “Ini kabar baik bagi kami. Pada 2010, Polteq telah mendapat izin dari Mendiknas untuk menyelenggarakan Diploma IV yang setara S1 untuk program studi Business English & Management,” kata Ketua Yayasan Tonggak Equator Juliana Sujadi di Pontianak, kemarin. Ia menambahkan, program diploma IV ini sudah mulai menerima mahasiswa. Sejak expo pendidikan digelar, kata Juliana, sudah 38 orang yang mendaftar di Polteq. Sementara di Ketapang, beberapa waktu lalu, ada 22 orang yang mendaftar. “Ini membuktikan Polteq telah melekat di hati masyarakat. Karena kami mengutamakan kualitas lulusan,” ujarnya.

Terkait program Diploma IV prodi Business English & Management, pihaknya melahirkan lulusan yang memahami manajemen dan menguasai bahasa Inggris, juga komputerisasi. “Tiga bidang inilah yang dibutuhkan dunia kerja. Kami tidak sekedar belajar teori, lebih aplikasi atau praktik. Harga yang kami tawarkan sangat terjangkau bagi masyarakat,” katanya. Pihaknya juga memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang berprestasi akademik. Ada juga beasiswa bagi mahasiswa yang berbakat di bidang olahraga dan seni. Bahkan Polteq juga memberikan beasiswa kepada mahasiswa dari keluarga kurang mampu.

Ongky Lesmana, misalnya, mahasiswa angkatan 2007 yang menerima beasiswa karena berbakat di bidang olahraga. Ongky yang pemain basket merasa tepat menempuh pendidikan di Polteq. “Polteq benar-benar memberikan ilmu yang sangat dibutuhkan dunia kerja. Mereka menyiapkan tenaga terampil yang berkualitas. Polteq sangat tepat untuk kondisi masyarakat sekarang ini,” kata Ongky. Selain itu, Polteq juga akan segera memiliki kampus baru. Menurut Juliana, pada 9 Juni 2010 akan dilaksanakan penancapan tiang pertama. Kampus baru itu berada di Jalan Fatimah No. 2. “Dulunya dikenal dengan nama Holland Road. Lokasinya sekitar 150 meter dari pusat perbelanjaan Matahari Mal,” kata Juliana.






Kontak :

Politeknik Tonggak Equator
Address:
Jalan AR Hakim No 106

Pontianak

Indonesia

78121


Copyright@www.secepat-speedy.blogspot.blogspot.com

Profil Politeknik Terpikat Sambas

Politeknik Terpikat Sambas (POLTESA) adalah satu-satunya politeknik yang terdapat di Kabupaten Sambas. Terletak di Jalan Raya Sejangkung, Dusun Senyawan, Desa Sebayan, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat. Politeknik ini berdiri pada 8 Juni 2008. Semula Poltesa merupakan politeknik swasta dibawah Yayasan Terpikat Sambas yang diketuai oleh Ir. Ferry Madagaskar, M.Si. dan masuk dalam Kopertis Wilayah XI yang meliputi seluruh perguruan tinggi di Kalimantan.

Pendirian Politeknik Terpikat Sambas melalui jalan yang terjal dan berliku, tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Dengan berdirinya Politeknik Terpikat Sambas saat ini, adalah merupakan satu anugrah dari Allah SWT untuk seluruh masyarakat Sambas, jadi keberadaan Politeknik Terpikat Sambas harus disyukuri oleh seluruh masyarakat Sambas. Dalam usianya yang masih baru, ibarat bayi yang masih merah tentu saja banyak kelemahan dan kekurangan. Segala kelemahan dan kekurangan tersebut tentunya harus diperbaiki. Untuk memperbaiki segala kekurangan yang ada tentunya kita cari jalan yang arif dan bijaksana sehingga permasalahan tetap teratasi dan suasana tetap kondusif.

Rintisan Pendirian Politeknik Terpikat Sambas dimulai dari tahun 2005 bekerjasama dengan LPKM Untan melalui kegiatan studi. Sikap masyarakat terhadap keberadaan Politeknik di Sambas dan tahun 2006 dilajutkan dengan kegiatan Studi Kelayakan. Hasil dari survey penyusunan studi Kelayakan terhadap 199 responden di 4 (empat) Kecamatan yaitu Kecamatan Sambas, Teluk Keramat, Tebas dan Pemangkat serta pada 5 (lima) SLTA utama di kabupaten Sambas, menunjukkan bahwa 96 % siswa berminat masuk Politeknik dan 98 % Orang Tua Siswa mendukung Pendirian Politeknik di sambas.

Pada tahun 2007, dibentuk Tim Pendirian Politeknik Sambas dengan SK Bupati No. 206 tahun 2007 tanggal 2 Juli 2007 yang bertugas melanjutkan proses Rintisan Pendirian Politeknik Sambas dengan tugas Pokok sebagai berikut:

1. Menyusun dan merumuskan arah kebijakan kegiatan persiapan pendirian Politeknik Sambas
2. Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan dan pengendalian pengawasan pelaksanaannya.

Alamat Kontak

Jl. Raya Sejangkung
Kawasan Pendidikan Tinggi Sambas
Kabupaten Sambas Kalimantan Barat
Telp: 0562_392701
Fax: 0562_392723





Politeknik Terpikat Bakal Dinegerikan

Politeknik Terpikat Sambas tidak lama lagi akan dinegerikan. Pemerintah Pusat dan daerah masih berkomunikasi. Pemerintah Kabupaten Sambas sendiri berharap secepatnya status swasta yang sekarang disandang berubah menjadi negeri.

“Sekarang tengah dibahas, komunikasi dengan pusat terus berlangsung,” ungkap Asisten III Sekretariat Daerah Kabupaten Sambas, Jamiat Akadol, belum lama ini.
Saat ini, Poltek Terpikan memiliki 800 mahasiswa berasal dari tiga angkatan. Jumlah tersebut termasuk banyak bagi perguruan tinggi baru. “Baru-baru ini pak bupati membahasnya di Jakarta. Jumlah mahasiswa Politeknik Terpikat termasuk yang terbanyak,” ujarnya.

Jika terwujud Polteknik Terpikat berstatus negeri, pembiayaan akan berbagi antara pusat dan daerah. Pusat kebagian tanggungjawab membiayai sarana dan pengelolaan kampus, sedangkan daerah bertanggungjawab membayar gaji tenaga pengajar dan pegawai. “Pendanaannya sharing, itu rencananya. Tidak semua dibiayai pusat,” kata Jamiat.

Sistem ini berbeda dengan perguruan tinggi negeri yang sudah ada di Kalbar. Universitas Tanjungpura, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri dan Politeknik Negeri Pontianak, semua pembiayaan ditanggung pemerintah pusat. “Sistem pembiayaan Politeknik Terpikat nanti berbeda dengan perguruan tinggi negeri yang sudah ada,” jelasnya.

Saat di Jakarta beberapa waktu lalu, Bupati Sambas Burhanuddin A Rasyid mengajukan perbuahan status dari swasta ke negeri tahun 2011. Namun Jamiat belum dapat memastikan apakah disetujui. “Bupati sudah berjuang untuk mewujudkannya. Semoga saja tahun ini dapat terwujud. Pemkab prinsipnya ingin secepat mungkin Pemerintah Pusat menyetujuinya,” ucapnya.

Status negeri, lanjut Jamiat, berdampak pada banyak hal. Hal pertama yang dikejar adalah kualitas lulusan. Dengan negeri, sistem pendidikan dan kurikulum setingkat dengan perguruan tinggi negeri lainnya. Sehingga kualitas lulusan lebih baik. “Itu tujuan utama kita, agar lulusan Politeknik Terpikat sejajar dengan perguruan tinggi negeri lainnya di Kalbar dan Indonesia,” kata Jamiat.

Politeknik Terpikat Sambas mendapat dukungan dari Pemda Kabupaten Sambas dan Dikti. Dukungan dari Pemda Kabupate Samas dialokasikan untuk Civil Work, ,pengadaan Purniture dan manajemen program, sedangkan dana Hibah Dikti diperuntukan untuk : Staf Development, Pengadaan Peralatan, Pengadaan Koleksi Perpustakaan, Program Pengembangan, dan Tenaga Ahli.



Copyright@www.secepat-speedy.blogspot.blogspot.com

Profil Poltek Kesehatan Pontianak

Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Pontianak berdiri merupakan pengembangan institusi pendidikan kesehatan milik Departemen Kesehatan R.I yang ada di Propinsi Kalimantan Barat dengan tujuan agar efektif dan efisien dalam proses mencapai standar yang sama di seluruh Indonesia.

Politeknik Kesehatan Pontianak Depkes berdiri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan - Kesos nomor 298/Menkes-Kesos/SK/IV/2001 tanggal 16 April 2001 dengan jurusan Kesehatan Lingkungan, Gizi, Kesehatan Gigi, dan Analis Kesehatan.

Pada tahun akademik 2005/2006 dengan SK Menkes RI NO. HK.00.06.1.4.2.02225 Tanggal 1 Juli 2004 Tentang penataan lokasi pelaksanaan program studi pada beberapa jurusan di Politeknik Kesehatan (Padang, Mataram, Kupang, Pontianak, Banjarmasin, Medan dan Makasar), maka Prodi Kebidanan dan Prodi Keperawatan Singkawang termasuk kedalam Politeknik Kesehatan Pontianak.


Pada tahun akademik 2006/2007 dengan SK Menkes RI NO. OT.01.01.1.4.2.0.2675.1 Politeknik Kesehatan Pontianak membentuk Prodi D-IV Kesehatan Lingkungan.

Selanjutnya pada tahun akademik 2007/2008 dengan SK Menkes RI NO. OT.01.01.1.4.2.0.2125.1 Politeknik Kesehatan Pontianak meningkatkan diri dengan membentuk Prodi D-IV Gizi



Visi dan Misi

Visi

Menjadi Institusi Pendidikan yang bermutu dan mampu bersaing ditingkat regional pada tahun 2015

Misi

Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan.
Meningkatkan kualitas lulusan.
Mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak baik dalam negeri maupun luar negeri dalam rangka peningkatan penyerapan lulusan.
Meningkatkan kualitas dosen hingga memenuhi standar regional


Copyright@www.secepat-speedy.blogspot.blogspot.com

Profil STAIN Pontianak

STAIN Pontianak bermula dari dibentuknya Yayasan Sadar yang diketuai oleh Bapak A. Muin Sanusi, Wali Kotamadya Pontianak pada saat itu. Selain Yayasan, dibentuk pula Dewan Kurator yang pada mulanya diketuai oleh Brigjend. Ryacudu, Pangdam XII Tanjungpura. Kemudian, karena mutasi beberapa anggota, pada tahun 1975 diadakan resuffle Dewan Kurator sehingga Brigjend. Kadarusno, Gubernur Kalimantan Barat, terpilih sebagai ketua baru. Di dalam Yayasan dan Dewan Kurator inilah ulama, aparatur Pemerintah Daerah dan masyarakat Kalimantan Barat bekerja sama merajut asa, mewujudkan cita-cita agar di daerah ini berdiri sebuah lembaga pendidikan tinggi agama Islam.

Di awal langkahnya, pada bulan Juli 1965, Yayasan Sadar mendirikan Fakultas Tarbiyah di Pontianak yang kemudian disusul dengan Fakultas Ushuluddin di Singkawang. Setelah berjalan selama 4 tahun, kedua fakultas tersebut dinegerikan dengan SK Menteri Agama No. 80 Tahun 1969 sebagai cabang dari IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Berikutnya pada tahun 1974 Fakultas Ushuluddin Singkawang dirasionalisasikan sehingga tinggallah Fakultas Tarbiyah di Pontianak sebagai satu-satunya lembaga pendidikan agama Islam Negeri di Kalimantan Barat.

Setelah berjalan selama 8 (delapan) tahun, status awal sebagai Fakultas Muda Cabang IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang hanya dapat menghasilkan Sarjana Muda (B.A.) kemudian berkembang menjadi Fakultas Madya pada tahun 1982. Ini berarti sejak tahun 1982 lembaga ini sudah memiliki wewenang untuk menghasilkan Sarjana Penuh (Drs.). Bersamaan dengan perkembangan kelembagaan, status Fakultas Tarbiyah Cabang pun berubah menjadi Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Pontianak.

Lima belas tahun kemudian, melalui Keputusan Presiden No. 11 tanggal 21 Maret 1997, bertepatan dengan tanggal 12 Dzulqaidah 1417 H, Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Pontianak, bersama-sama dengan 32 Fakultas Jauh IAIN lainnya di seluruh Indonesia, berubah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN). Dengan kata lain, STAIN Pontianak beserta STAIN-STAIN lain memperoleh kesempatan untuk mandiri, tidak lagi bergantung kepada IAIN induk.

Independensi yang menjadi konsekuensi dari alih status di atas disambut oleh STAIN Pontianak dengan berbagai kegiatan penataan diri. Penataan ini meliputi penataan organisasi, kurikulum, ketenagaan dan lain-lain. Sudah barang tentu, penataan infra struktur semacam ini membutuhkan proses waktu. Oleh karena itu, sejak awal STAIN Pontianak sudah menggariskan prinsip dinamisme dan fleksibelitas dalam pengelolaan pendidikannya. Maksud dari penggarisan prinsip ini adalah agar program-program yang dikelola bersifat adaptif, progressive dan yang tidak kalah pentingnya adalah market oriented. Oleh karena itu, setelah melalui diskusi intensif dan analisa feasibelitas program, pada tahun akademik 1997/1998 dikembangkan dua disiplin ilmu baru, yaitu:

1. Syariah dengan program studi Ekonomi Islam
2. Dakwah dengan program studi:
1. Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
2. Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI)

Dengan demikian, sejak tahun akademik 1997/1998 STAIN Pontianak mengembangkan tiga disiplin ilmu, yakni: Tarbiyah, Syariah dan Dakwah.







Copyright@www.secepat-speedy.blogspot.blogspot.com

Profil Politeknik Negeri Pontianak

Politeknik Negeri Pontianak (POLNEP) merupakan sistem Pendidikan Tinggi jalur profesional yang menekankan penguasaan dan pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk mendukung era industrialisasi.Secara umum, sistem pendidikan Politeknik mempunyai ciri adalah sebagai berikut :
1. Pendidikan tinggi yang kurikulumnya berbasis kompetensi
2. Pendidikan profesional yang menekankan pembentukan kompetensi untuk menangani pekerjaan teknologi menurut praktik baku
3. Pengajaran teori dan praktek diselenggarakan untuk saling memperkuat kemampuan penalaran dan ketrampilan menangani masalah praktis. Pengajaran teori menekankan pada pengkaitan konsep dasar dengan kasus nyata secara langsung melalui metode pemecahan secara praktis, dengan pengajaran praktik menekankan pada kemahiran mengintegrasikan teori dengan penanganan proses nyata untuk menghasilkan produk jadi


VISI DAN MISI POLNEP


Visi
Pada tahun 2020, Polnep merupakan lembaga pendidikan tinggi vokasi terbaik dan terpercaya pada tingkat nasional dan internasional

Misi

1. Menyelenggarakan pendidikan vokasi dan penelitian terapan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat guna menunjang upaya pembangunan nasional, sesuai dan sepadan dengan kebutuhan masyarakat ;
2. Membina dan mengembangkan profesionalisme yang sehat dan dinamis
3. Mengembangkan dan mendayagunakan ilmu pengetahuan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memberdayakan sumber daya Politeknik Negeri Pontianak secara maksimal.



TUJUAN POLNEP

Tujuan

1. Menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai bidang keahlian untuk menghasilkan lulusan berkualitas yang mempunyai keunggulan komparatif dan keunggulan kempetitif, dengan cara sebagai berikut : Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berdisiplin dan memiliki etos kerja yang tinggi, Memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan profesional, Memiliki jiwa mandiri (wirausaha), Mampu berkomunikasi secara efektif melalui bahasa Indonesia dan bahasa asing (terutama bahasa Inggris), serta mengusai penggunaan media komunikasi, informatika dan komputer, Tanggap dan mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan, Memiliki kesadaran yang tinggi tentang nilai-nilai moral, budaya dan kemanusiaan serta cinta lingkungan,
2. Melaksanakan penelitian terapan dalam rangka pengembangan iptek untuk menunjang upaya pembangunan nasional, khususnya yang berkaitan dengan pembangunan industri,
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat untuk mengamalkan iptek melalui prakarsa dan peran aktif dalam membantu membangun desa tertinggal dan mengentaskan kemiskinan dengan jalan memberikan pelayanan jasa teknologi, manajemen dan sebagainya,
4. Membina dan mengembangkan iklim kehidupan akademik yang sehat dan dinamis untuk membentuk msyarakat ilmiah yang menjunjung tinggi kebenaran, kejujuran, terbuka, kritis, bertanggungjawab, kreatif, inovatif dan tanggap terhadap perubahan jaman,
5. Membina dan mengembangkan kerjasama kelembagaan yang saling menguntungkan dan instansi pemerintah, industri, lembaga pendidikan lain, baik di dalam maupun di luar negeri,
6. Meningkatkan kinerja kelembagaan pada semua aspek kegiatan yang menjadi misi Polnep agar menjadi lembaga pendidikan tinggi profesional.

Sebagai penyedia jasa pendidikan, Politeknik Negeri Pontianak saat ini punya tantangan, yaitu
“Menjadikan peserta didik saat ini menjadi pemimpin babak dua dari abad 21” serta,
”Bagaimana dapat menyiapkan peserta didik untuk menghadapi Dunia dimasa depan, bukan Dunia yang kita tinggali saat ini?”

Struktur Polnep



Copyright@www.secepat-speedy.blogspot.blogspot.com

Profil Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Politeknik Pertanian Negeri Kupang merupakan politeknik yang berkosentrasi pada sektor pertanian, terdapat di Kupang Nusa Tenggara Timur. Tepatnya beralamat di Jalan Adisucipto Penfui Kupang Indonesia 85011. Baru-baru ini Poltek Pertanian Negeri Kupang Mengadakan Studi Lapangan yang diikuti sebanyak 142 orang Mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Kupang, melakukan studi Lapang di BPTP-NTT. Studi lapang 142 mahasiswa tersebut dilakukan secara bertahap yaitu :




1. Hari Kamis tanggal 3 Juni 2010 yang terdiri dari 36 orang mahasiswa/i Jurusan Tanaman Pangan dan Hortikultura, jurusan Tanaman Pangan dan Hortikultura.

2. Hari Jumat, tanggal 4 Juni 2010 yang terdiri dari 53 mahasiswa/i Jurusan Peternakan, mata kuliah penyuluhan pertanian.

3. Hari Senin, 7 Juni 2010 terdiri dari 53 orang mahasiswa/i Jurusan Peternakan, mata kuliah Teknologi Pakan.

Para mahasiswa tersebut diterima oleh Pejabat Mewakili Kepala BPTP-NTT, Drs. Jemi A.W. Banoet, yang dalam sambutannya mengatakan bahwa BPTP- NTT siap membantu memberikan informasi- informasi yang diperlukan oleh para mahasiswa baik dalam bentuk media informasi ataupun penelitian- yang telah dihasilkan.

Dalam kunjungan mahasiswa tersebut Ir. Adriana Bire, MSc sebagai Ketua Kelompok Pengkajian Diseminasi dan Komunikasi, juga menyampaikan beberapa hasil teknologi yang dihasilkan oleh BPTP NTT. Lebih lanjut, Ir. Adriana Bire, MSc berharap agar setelah studi lapang ini mahasiswa dapat memahami dan mengetahui tentang Organisasi, tata kerja, kedudukan tugas dan fungsi BPTP-NTT, kegiatan-kegiatan yang dilakukan dan metode yang digunakan, serta mengetahui alat bantu dan fasilitas yang digunakan oleh BPTP-NTT, sehingga ilmu yang diperoleh dapat diimplementasikan kepada masyarakat yang memerlukan. (Sumber Berita : Rahmatiah/Ir. Adriana Bire, MSc).

Copyright@www.secepat-speedy.blogspot.blogspot.com

Profil Politeknik Negeri Kupang

Politeknik Negeri Kupang, adalah perguruan tinggi negeri yang terdapat di kota Kupang, provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Poltek Negeri Kupang beralamat di JL Adi sucipto Panfui P.O BOX 139 Kupang Telp . (0380) 80315910. Fax (0380) 80315910


Jurusan / Program Studi :

1. Jurusan Teknik Sipil (D3) : Konsentrai bangunan air, konsentrasi bangunan gedung
2. Jurusan Teknik Sipil (D4) (Kimpraswil) : Jurusan teknik perawatan jalan dan jembatan
3. Jurusan Teknik Mesin :Program studi teknik produksi, Program studi teknik perawatan
4. Jurusan Teknik Elektro : Teknik Elektronika, Teknik Elektro
5. Jurusan Tata Niaga : Program studi administrasi bisnis, Program studi akuntansi

Kontak Info

POLITEKNIK NEGERI KUPANG
JL Adi sucipto Panfui P.O BOX 139 Kupang
Telp . (0380) 80315910. Fax (0380) 80315910
Email : pnk_mandiri@yaho.com

Persyaratan
UMUM :

1. Tamatan SMTA (SMA,MA,SMK) maksimal 24 tahun pada tanggal 1 Agustus 2006 atau sebelumnya
2. Mempunyai kesehatan fisik yang tidak mengganggu kelancaran di program studi yang dipilihnya (sebagai contoh untuk program studi yang dalam belajarnya diperlukan kemampuan membedakan warna, tidak boleh buta warna)
3. Tidak menerima mahasiswa yang bertato
4. Tidak menerima mahasiswa yang memakai anting-anting
5. Tidak menerima mahasiswa yang menggunakan narkoba

Contact Person :

Rusman Sinaga ST (Pudir Bidang Akademik)
Telepon : (0380) 80315910
HP : 081339406812

Copyright@www.secepat-speedy.blogspot.blogspot.com

Profil Institut Seni Indonesia Denpasar

Eksistensi ISI Denpasar tidak terlepas dari berdirinya Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) Denpasar pada tahun 1967 oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Tingkat I Propinsi Bali. ISI Denpasar mulai dirintis pada tahun 1978 dengan kewenangan hanya menamatkan Sarjana Muda (BA). Sebagai sebuah Jurusan yang berdiri sendiri, secara formal baru terbentuk pada tahun 1988 ketika terjadinya perubahan status dari ASTI menjadi Sekolah Tinggi Seni Indonesia Denpasar, dengan Surat Keputusan (SK) Mendikbud No. 0445/0/1988 yang dikukuhkan dengan SK Presiden No 22 th. 1992.

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar adalah sebuah lembaga pendidikan kesenian di bawah pembinaan Direkturat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. ISI Denpasar merupakan penggabungan dari dua lembaga pendidikan tinggi seni yang ada di Denpasar yaitu Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Denpasar dan Program Studi Seni Rupa dan Desain (PSSRD) Universitas Udayana. ISI Denpasar didirikan berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia NO: 33 Tahun 2003, tertanggal 26 Mei 2003. Peresmian ISI Denpasar dilakukan oleh Mentri Pendidikan Nasional R.I. Prof. Drs. Abdul Malik Fadjar tanggal 28 Juli 2003.

Tanggung jawab dan tugas pokok

ISI Denpasar mempunyai tanggung jawab untuk melestarikan, mengembangkan, dan meningkatkan mutu seni, serta nilai- nilai budaya bangsa Indonesia. Institut Seni Indonesia Denpasar meyakini seni dapat berfungsi menjaga keseimbangan hidup dan memperkokoh jati diri untuk menghadapi dampak globalisasi yang semata – mata berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi

Pada hakikatnya penyelenggaraan Institut Seni Indonesia Denpasar bertujuan untuk melahirkan insan-insan akademik dan atau profesional, mampu mencipta, mengkaji dan menyajikan karya seni secara kreatif dan inovatif, sehingga mampu meningkatkan daya saing bangsa dalam percaturan global, serta memiliki tanggung jawab secara etis dan moral dalam memajukan seni dan budaya bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Institut Seni Indonesia Denpasar selanjutnya disebut ISI Denpasar adalah perguruan tinggi negeri yang diselenggarakan Departemen Pendidikan Nasional yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri Pendidikan Nasional.

Seiiring dengan diberlakukannya berbagai peraturan perundang-undangan yang melandasi penyelenggaraan sistem pendidikan nasional, Higher Education Long Term Strategy (HELTS) 2003-2010, Paradigma Baru Pendidikan Seni di Indonesia 2004, Institut Seni Indonesia Denpasar menjadi organisasi pembelajaran yang efisien, efektif, berkualitas dan akuntabel serta memiliki otonomi perguruan tinggi, kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, kebebasan kreativitas seni untuk mampu memberikan pencerahan dan kesejahteraan kepada umat manusia.

ISI Denpasar diselenggarakan dengan sifat objektif ilmu pengetahuan, kepekaan estetis, kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik, yang dilaksanakan dengan penuh tangung jawab guna mencapai kebenaran dan nilai seni yang tinggi. Pola Ilmiah Pokok (PIP) ISI Denpasar merupakan pengkajian dan penciptaan seni tradisional dan modern.

Lambang ISI Denpasar

Logo ISI

ISI Denpasar memiliki lambang yang disebut Ciwa Nataraja yaitu perwujudan Ciwa sebagai dewa tertinggi pencipta seni. Sebagai dewa pencipta, keempat tangannya masing-masing memegang pustaka suci (simbol dari ilmu pengetahuan); alat musik (simbol dari seni dan budaya); genitri (simbol dari ikatan dan kekuatan ilmu pengetahuan); dan cemeti (simbol dari pemacu dan pengendali ilmu pengetahuan). Dewa Ciwa yang berdiri di atas sebuah teratai; ditopang oleh seekor kura-kura besar (sebagai simbol dari keseimbangan dunia). Teratai menggambarkan sinar suci Tuhan Yang Maha Esa, serta nimbus yang melingkarinya menggambarkan kekuatan Tuhan Yang Maha Esa. Warna dasar merah hati melambangkan kesungguhan dan kecintaan, serta warna keemasan yang terdapat pada lambang menggambarkan keagungan dari seni, ilmu pengetahuan, dan teknologi.


Bendera ISI

ISI Denpasar memiliki bendera dengan warna dasar merah hati, berukuran 3 (tiga) berbanding 2 (dua), lambang ISI Denpasar yang berwarna Kuning terletak ditengah-tengahnya. Bendera ISI Denpasar sebagaimana dipergunakan pada upacara akademik atau upacara lainnya yang sesuai.

Hymne, Mars ISI Denpasar, dan Tari Kebesaran

ISI Denpasar memiliki himne yang disebut Himne ISI Denpasar, lagu dan syair diciptakan oleh I Gusti Bagus Nyoman Pandji. Himne ISI Denpasar memiliki makna lewat Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang membentuk manusia seutuhnya dengan kompetensi mencipta, mengkaji, membina, dan mengabdi pada seni budaya bangsa.

ISI Denpasar memiliki mars yang disebut Mars ISI Denpasar, lagu dan syair diciptakan oleh I Gusti Bagus Ngurah Arjana. Mars ISI Denpasar memiliki makna sebagai penggugah semangat civitas akademika ISI Denpasar untuk membangun budaya bangsa lewat Tri Dharma Perguruan Tinggi.


Tari Siwa Nataraja

ISI Denpasar memiliki tari kebesaran yang disebut Ciwa Nataraja, Pencipta tari dan penata busana oleh N.L.N. Swasthi Widjaja Bandem, sedangkan penata iringannya oleh I Nyoman Windha. Tari kebesaran menggambarkan manifestasi Ciwa sebagai penari tertinggi yang menciptakan dunia lewat tari, Sebagai dewanya penari, Ciwa Nataraja secara terus menerus menari sehingga terciptanya ritme dan keteraturan dalam kosmos. Pancaran energi suci Ciwa , kemudian bersatu dan terciptalah alam semesta beserta isinya. Tarian Ciwa Nataraja ditarik oleh 9 (sembilan) orang penari, seorang berperan sebagai Ciwa, sedangkan 8 (delapan) orang penari lainnya merupakan simbol dari pancaran energi suci Ciwa. Tarian Ciwa Nataraja merupakan perpaduan antara elemen-elemen tari Bali dengan elemen-elemen tari bharata natyam, yang menyatu tidak terpisahkan.

Himne, mars dan Tari Kebesaran Ciwa Nataraja, hanya dipergunakan pada upacara akademik atau upacara pengesahan mahasiswa baru, wisuda, dies natalis, pengukuhan guru besar, pemberian gelar doktor kehormatan, pemberian tanda penghargaan dan upacara khusus lainnya.

VISI

Visi ISI Denpasar dalam waktu 10 tahun kedepan menjadi pusat penciptaan, pengkajian, penyajian, dan pembinaan seni yang unggul berwawasan kebangsaan demi memperkaya nilai-nilai kemanusiaan sesuai dengan perkembangan zaman.

MISI

a. menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas dalam rangka memunculkan dan mengembangkan pluralitas dan multikulturalitas budaya lokal dan nusantara agar memiliki daya saing dalam pencaturan global;

b. meningkatkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang mendukung pendidkan dan kemajuan seni, ilmu pengetahuan, dan teknologi;

c. mengembangkan kerjasama antar lembaga secara berkelanjutan;

d. memantapkan organisasi Institut dalam mencapai kinerja yang optimal untuk mengantisipasi perkembangan lingkungan.

TUJUAN

a. mampu menciptakan dan mempresentasikan beragam gagasan ke dalam berbagai bentuk karya seni dan mempertanggungjawabkan secara etik, moral, dan akademik;

b. mampu mengkaji dan menganalisis beragam fenomena seni budaya;

c. mampu menyajikan karya seni secara kreatif, inovatif dan professional;

d. mampu mengembangkan kewirausahaan dalam mengelola kegiatan seni dan budaya.

Moto

Guna Widya Sewaka Satyam Siwam Sundaram yang berarti Dharma (kewajiban) ISI Denpasar adalah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berdasarkan kebenaran, kejayaan, dan keindahan.

PEDOMAN

a. tujuan pendidikan nasional;

b. kaidah, moral dan etika ilmu pengetahuan;

c. kepentingan masyarakat;

d. memperhatikan minat, kemampuan dan prakarsa pribadi.

Copyright@www.secepat-speedy.blogspot.blogspot.com

Profil Politeknik Negeri Bali

Pendidikan Politeknik didirikan pada tahun 1976 yang merupakan kerjasama antara ITB dengan pemerintah Swiss. Karena dinilai berhasil selanjutnya dikembangkan beberapa politeknik di Indonesia yakni Politeknik Universitas Brawijaya, Politeknik Universitas Diponegoro, Politeknik Institut Teknologi Bandung, Politeknik Universitas Indonesia, Politeknik Universitas Sumatera Utara, dan Politeknik Universitas Sriwijaya. Rintisan ke enam Politeknik tersebut dalam beberapa tahun juga dianggap berhasil. Sehingga pada tahun 1984 pemerintah Indonesia mengembangkan Politeknik di seluruh Indonesia , salah satunya adalah Politeknik Universitas Udayana. Ditetapkannya Ir. Ketut Kinog dan Drs. Abdullah Jawas sebagai pimpinan Politeknik, melakukan persiapan-persiapan dan setelah dianggap cukup siap maka tanggal 5 Oktober 1987 Politeknik Universitas Udayana memulai kuliah perdananya.




Politeknik yang kedudukannya sejajar dengan perguruan tinggi lainnya, yakni Universitas, sekolah tinggi dan institut diatur dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 2 tahun 1989 dan Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 1990 tentang Perguruan Tinggi yang telah direvisi menjadi PP No. 57 tahun 1998, dalam peraturan tersebut dinyatakan Politeknik seharusnya berdiri sendiri.

Persiapan menjadikan Politeknik mandiri sudah dilakukan sejak tahun 1994, yaitu dengan mempersiapkan Statuta, pembentukan Senat Politeknik, dan administrasi lainnya. Usaha itu membuahkan hasil dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 081/O/1997 tentang pendirian Politeknik Negeri Bali tanggal 24 April 1997. Peresmian dan penandatanganan prasasti papan Politeknik Negeri Bali dilakukan tanggal 12 September 1997 oleh Sekretaris Jenderal Pendidikan Tinggi.


PNB tidak hanya mengemban misi pendidikan, tetapi juga menerapkan: Penelitian dan Tugas layanan sosial (Tri Dharma Perguruan Tinggi), dengan memanfaatkan SDM yang ada. Khususnya PNB adalah penyelenggara pendidikan profesional, yang memberikan pendidikan berdasarkan kebutuhan industri. Dengan memberi keterjaminan Mutu, PNB memiliki visi dan misi: 

VISI Politeknik Negeri Bali adalah :
  • Menjadi Institusi Terdepan Sebagai Penghasil Tenaga Profesional yang Memiliki Daya Saing Internasional
MISI Politeknik Negeri Bali yaitu :
  • Mencetak tenaga handal yang berorientasi pada kebutuhan pasar dalam Bidang Rekayasa dan Tata Niaga dengan Pariwisata sebagai unggulan
  • Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan
  • Menyelenggarakan penelitian dalam bidang ilmu terapan dan mengembangkan IPTEK dalam rangka mensejahterakan kehidupan masyarakat melalui pengabdian masyarakat
  • Menjalin kerjasama secara berberkelanjutan dengan lembaga pendidikan lembaga pemerintah, dunia usaha, asosiasi profesi dan masyarakat baik nasional maupun internasional
  • Mengembangkan manajemen institusi yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel sesuai dengan tuntutan jaman serta meningkatkan lingkungan institusi yang kondusif secara berkelanjutan
 Tujuan Politeknik Negeri Bali yaitu:
  • Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan profesional di bidang pengetahuan khusus.
  • Menyebarluaskan berbagai bidang pengetahuan khusus mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan dan masyarakat serta memperkaya kebudayaan nasional
  • Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan mengoptimalkan fungsi serta manfaat berbagai sumber daya lainnya melalui penyelenggaraan kegiatan kerjasama dengan pemerintah dan masyarakat industri.

Politeknik Negeri Bali dipimpin oleh seorang Direktur dibantu oleh empat Pembantu Direktur. Pembantu Direktur I membidangi akademik, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat; Pembantu Direktur II membidangi Administrasi Umum dan Keuangan ; Pembantu Direktur III membidangi kemahasiswaan; dan Pembantu Direktur IV membidangi Kerjasama Industri dan Luar Negeri. Untuk melancarkan tugas-tugas pimpinan dilengkapi dengan sekretaris pimpinan yang merangkap sebagai bagian humas.
Di tingkat jurusan, tiap-tiap jurusan dipimpin oleh seorang Ketua Jurusan yang dibantu oleh seorang Sekretaris Jurusan.Bagian Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian serta bagian Administrasi Akademik Kemahasiswaan, Perencanaan dan Informasi masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bagian.Disamping itu, untuk mendukung pelaksanaan pendidikan PNB juga dilengkapi dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT), yaitu UPT Perpustakaan, UPT Komputer, UPT Perawatan dan Perbaikan dan UPT Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat.
 
AKADEMIKA POLITEKNIK NEGERI BALI
Dalam Kegiatan proses belajar mengajar, sumberdaya manusia yang ada di Politeknik Negeri Bali dibagi menjadi 2 kelompok yakni Staf Edukatif (dosen) dan staf Administrasi yang mana pada tahun 2007 adalah sebagai berikut:
 
Staf Edukatif
Staf Edukatif terdiri dari Dosen dari berbagai disiplin ilmu, yang dibagi menjadi 2 yaitu tenaga Dosen Tetap dan Tenaga Dosen Tidak Tetap. Tenaga Dosen Tetap adalah Dosen yang penerimaannya dilaksanakan oleh Politeknik Negeri Bali, sedangklan Dosen Tidak Tetap adalah Dosen yang diperbantukan di Politeknik Negeri Bali yang berasal dari instansi diluar Politeknik yang disiplin ilmunya belum dimiliki oleh Politeknik yaitu :
  • Dosen Agama Islam yang berasal dari Departemen Agama
  • Dosen Agama Kristen Protestan yang berasal dari Gereja Protestan di Denpasar
  • Dosen Agama Kristen Katolik yang berasal dari Gereja Katolik Denpasar


Copyright@www.secepat-speedy.blogspot.blogspot.com

Sistem Pendidikan di Poltek Negeri Bali

Dalam proses  belajar mengajar, Politeknik Negeri Bali menggunakan sistem paket, yaitu sistem belajar mengajar yang mewajibkan mahasiswa untuk menempuh seluruh matakuliah yang diprogramkan pada setiap periode tahun ajaran, sesuai dengan matakuliah / kurikulum tiap-tiap jurusan. Sistem paket pendidikan di Politeknik Negeri Bali mempunyai ciri-ciri sebgai berikut :

  • Mahasiswa menempuh semua matakuliah yang diprogramkan dan harus lulus pada setiap semester sesuai peraturan yang berlaku.
  • Keberhasilan studi mahasiswa ditentukan berdasarkan prestasi akademik dan kehadiran mengikuti perkuliahan.
  • Jumlah jam per minggu untuk tiap-tiap matakuliah ditentukan atas dasar sasaran kemampuan dan keterampilan yang akan dicapai.
Untuk melancarkan program pendidikan ini, mahasiswa harus lulus dalam setiap semester untuk semua matakuliah baik teori maupun praktek. Kehadiran mahasiswa dikontrol setiap hari dan setiap matakuliah mempunyai kedudukan yang sama dalam menentukan keberhasilan studi. Setiap semester berlangsung selaman 19 minggu efektif, dengan beban 38 jam kuliah tiap minggu dan setiap 1 jam perkuliahan berdurasi 45 menit menit. Komposisi jumlah jam kuliah adalah 40% teori dan 60% praktek. 

Sistem Pendidikan di Polinema

Politeknik Negeri Malang merupakan salah satu politeknik yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus. Menurut Pasal 15 UU No 20 Tahun 2003, Pendidikan Vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal setara dengan program sarjana. Ciri khas sistem pendidikan politeknik adalah perkuliahan yang menggunakan sistem paket dan lulusannya siap kerja. Untuk itu, sistem pendidikan ini harus didukung oleh proses pembelajaran yang sesuai, meliputi bidang hard skill dan soft skill.

Proses pembelajaran di bidang hard skill dicapai melalui penerapan konsep learning by doing berisikan materi teori 40% dan praktek 60% yang disampaikan melalui Kurikulum Berbasis Kompetensi 5+1, diwujudkan dalam sistem paket, dan sistem drop out. Guna menjamin tercapainya tujuan pembelajaran, diterapkan ukuran kelas kecil dengan 24 mahasiswa perkelas. Penonjolan di bidang soft skill diarahkan untuk mencapai karakter kecerdasan, kejujuran, kedisiplinan, dan works smart. Karakter yang selalu dikembangkan oleh karena telah teruji berhasil mengatasi tantangan di masa lampau, handal dalam menghadapi tantangan masa kini, dan diyakini akan mampu melampaui tantangan di masa datang. Karakter kedisiplinan dibentuk melalui pendidikan dasar kedisiplinan di Lembaga Pendidikan Kemiliteran pada saat penerimaan mahasiswa baru.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1999, gelar lulusan program Diploma Tiga adalah Ahli Madya yang disingkat A.Md., sedangkan untuk lulusan program Diploma Empat adalah Sarjana Sains Terapan yang disingkat SST. Penggunaan gelar lulusan dalam bentuk singkatan itu ditempatkan di belakang nama penyandangnya.

Profil Politeknik Negeri Malang

Politeknik Negeri Malang atau Polinema awalnya bernama Program Pendidikan Diploma Bidang Teknik, Universitas Brawijaya, dibuka berdasarkan Surat Keputusan Dirjen DIKTI, MENDIKBUD No. 03/DJ/Kep/1979, didirikan oleh Pemerintah Indonesia melalui dana Bank Dunia dengan Tenaga Ahli dari Swiss. Pada tahun 1982, Susunan Organisasinya diatur melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 59 Tahun 1982, bernama Fakultas Non Gelar Teknologi, Universitas Brawijaya dan mulai menerima mahasiswa angkatan I melalui 4 (empat) jurusan, yaitu Jurusan Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Listrik, Jurusan Teknik Mesin, dan Jurusan Teknik Sipil.

Pada tahun 1986 dibuka Jurusan Teknik Telekomunikasi, Jurusan Akuntansi, dan Jurusan Kesekretariatan. Jurusan Akuntansi dan Jurusan Administrasi Niaga mendapatkan bantuan dari The Australian Project dengan Tenaga Ahli dari Australia. Kemudian pada tahun 1987 dibuka Jurusan Teknik Kimia.
Melalui Surat Keputusan MENDIKBUD No. 0313/O/1991 tentang Penataan Politeknik dalam lingkungan Universitas dan Institut Negeri, maka Politeknik Malang berada di bawah Universitas Brawijaya dan bernama Politeknik Universitas Brawijaya, yang menyelenggarakan program pendidikan D III dengan 6 Jurusan:
1) Jurusan Teknik Elektro, Program Studi Teknik Elektronika, Program Studi Teknik Listrik, dan Program Studi Teknik Telekomunikasi
2) Jurusan Teknik Mesin, Program Studi Teknik Mesin
3) Jurusan Teknik Sipil, Program Studi Teknik Sipil
4) Jurusan Teknik Kimia, Program Studi Teknik Kimia
5) Jurusan Akuntansi, Program Studi Akuntansi
6) Jurusan Administrasi Niaga, Program Studi Kesekretariatan dan Administrasi Perkantoran.
Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan MENDIKNAS No. 147/O/2004, Politeknik Universitas Brawijaya telah memperoleh status kemandirian dan mengganti nama menjadi Politeknik Negeri Malang (POLINEMA).
Guna memenuhi kebutuhan stake holders, pada tahun 2004, Jurusan Teknik Sipil membuka Diploma IV, Program Studi Manajemen Rekayasa Konstruksi berdasarkan Surat Ijin Dirjen DIKTI No: 3803/D/T/2004. Kemudian, pada tahun 2005 Jurusan Teknik Mesin membuka Diploma IV, Program Studi Teknik Otomotif Elektronik berdasarkan Surat Ijin Dirjen DIKTI No: 2964/D/T/2005 dan Jurusan Teknik Elektro membuka Diploma III, Program Studi Manajemen Informatika berdasarkan Surat Ijin Dirjen DIKTI No: 2001/D/T/2005. Pada tahun 2006 Jurusan Teknik Elektro membuka Diploma IV, Program Studi Sistem Kelistrikan berdasarkan Surat Ijin Dirjen DIKTI Nomor: 1920/D/T/2006, Jurusan Akuntansi membuka Diploma IV, Program Studi Akuntansi Manajemen berdasarkan Surat Ijin Dirjen DIKTI No: 2690/D/T/2006, dan Jurusan Administrasi Niaga membuka Diploma IV, Program Studi Pemasaran berdasarkan Surat Ijin Dirjen Dirjen DIKTI No: 3414/D/T/2006. Pada tahun 2009 Jurusan Teknik Elektro membuka Diploma IV, Program Studi Teknik Elektronika berdasarkan Surat Ijin Dirjen DIKTI No: 1522/D/T/2009 dan Program Studi Teknik Jaringan Telekomunikasi Digital berdasarkan Surat Ijin Dirjen DIKTI No: 4679/D/T/2009. Selanjutnya, pada tahun 2010, Jurusan Teknik Elektro membuka Diploma IV, Program Studi Teknik Informatika berdasarkan Surat Ijin Dirjen DIKTI No: 50/D/O/2010.

Visi, Misi & Tujuan

Visi
Menjadi perguruan tinggi vokasi yang unggul dalam persaingan global.
Misi
Misi Polinema adalah sebagai berikut:
  1. menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan vokasi yang berkualitas, inovatif, dan berdaya saing global sesuai kebutuhan industri, lembaga pemerintah, dan masyarakat;
  2. menyelenggarakan penelitian terapan dan pengabdian kepada masyarakat yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesejahteraan masyarakat;
  3. menyelenggarakan sistem pengelolaan pendidikan dengan berdasar pada prinsip-prinsip tata pamong yang baik; dan
  4. menciptakan suasana akademik yang kondusif untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia dan pembelajaran yang mendorong pola pembelajaran seumur hidup dan tumbuhnya jiwa kewirausahaan.
TUJUAN
Tujuan Polinema adalah sebagai berikut:
  1. menghasilkan sistem pendidikan vokasi yang bertaraf internasional;
  2. menghasilkan lulusan yang unggul dan berdaya saing tinggi;
  3. menghasilkan lulusan yang berketuhanan, beretika, berpengetahuan dan berketrampilan tinggi agar siap bekerja dan/atau berwirausaha;
  4. menghasilkan penelitian terapan yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dunia usaha dan industri, serta mengarah pada pencapaian Hak Kekayaan Intelektual;
  5. menghasilkan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada teknologi terapan dan jasa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
  6. menghasilkan sistem manajemen pendidikan yang memenuhi prinsip-prinsip tata pamong yang baik; dan
  7. menghasilkan bentuk kerjasama dengan berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri yang saling menguntungkan.







Copyright@www.secepat-speedy.blogspot.blogspot.com

Profil Politeknik Negeri Jember

Politeknik Negeri Jember atau panggilan kerennya Polije merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasional, yaitu program pendidikan yang mengarah proses belajar mengajar pada tingkat keahlian, keterampilan, dan standar kompetensi yang spesifik sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan stakeholder, serta mempunyai kemandirian dalam berkarya dan berwirausaha berbasis IPTEKS yang diperolehnya.

Politeknik Negeri Jember yang dulu bernama Politeknik Pertanian Negeri Jember merupakan satu-satunya Politeknik Pertanian Negeri yang ada di Pulau Jawa. Berdiri pada tahun 1988 dengan bantuan dana dari Asian Development Bank (ADB) oleh konsultan konsortium ENAREC-Australia/New Zealand, dengan fasilitas pengajaran dari luar negeri dan tenaga pengajar lulusan sarjana dari berbagai universitas ternama yang telah mendapat tambahan pendidikan profesional selama 2 tahun baik didalam maupun di luar negeri, maka Politeknik Negeri Jember dijadikan sebagai acuan proses pendidikan profesional di tingkat nasional.
Seperti halnya perguruan Tinggi lain, Politeknik Negeri Jember mempunyai tiga program yang dikenal dengan nama Tri Dharma Perguruan Tinggi, :


Pendidikan, Politeknik Negeri Jember memfokuskan diri terhadap pendidikan vokasional bidang agribisnis/ agroindustri, setingkat D3 atau Asisten Ahli Madya dengan lama pendidikan 3 tahun dan beban praktikum sebanyak dua kali lipat beban teori (60% praktek dan 40% teori). Dengan model ini, maka lulusan Politeknik Negeri Jember memiliki keterampilan (skill) yang siap kerja pada bidang kajian atau program studi tertentu. Selain itu, lulusan ini memiliki kemampuan berwirausaha secara mandiri, ditunjang dengan kemampuan berkomunikasi dengan bahasa asing (bahasa Inggris) dan familiar dalam penggunaan komputer di bidang kajiannya. Sehingga, lulusan Politeknik Negeri Jember diharapkan mampu bersaing baik di tingkat nasional maupun internasional.

Pengabdian Kepada Masyarakat. Sebagai lembaga Pengabdian kepada masyarakat, Politeknik Negeri Jember telah banyak membantu Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dalam program Pembangunannya, serta pengusaha kecil dan menengah dalam upaya meningkatkan kapasitas dan kualitas produksinya termasuk management produksi dan pemasaran serta proses perolehan fasilitas kredit modalnya. Penelitian

Politeknik Negeri Jember tidak henti-hentinya mengadakan Penelitian khususnya penelitian terapan dibidang pertanian/agribisnis/agroindustri. Penelitian yang dikembangkan berbasis kebutuhan masyarakat terinstitusi (instansi Pemerintah, Perusahaan BUMN, Perusahaan swasta serta masyarakat secara individual), dimana hasil Penelitiannya telah banyak diimplementasikan oleh masyarakat terinstitusi tersebut.

Sejarah organisasi Politeknik Negeri Jember (POLIJE) yang sebelumnya bernama Politeknik Pertanian Universitas Jember, mulai dibangun pada tahun 1987 melalui Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor: 43/DIKTI/KEP/1987 tanggal 1 September 1987 tentang Pengangkatan Penanggungjawab Pengembangan Pendidikan Politeknik Pertanian. Selanjutnya, kegiatan pendidikan dimulai tahun 1988 melalui Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor: 219/D/T/1988 tanggal 29 Oktober 1988, dengan tiga jurusan dan lima program studi, yaitu Jurusan Budidaya Tanaman Pangan dengan Program Studi Budidaya Tanaman Pangan, Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan dengan Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan, dan Jurusan Teknologi Pertanian dengan Program Studi Teknologi Pangan dan Gizi, Program Studi Mekanisasi dan Bangunan Pertanian, dan Program Studi Tata Air Pertanian.
Penerimaan mahasiswa pertama tahun akademik 1988/1989 pada bulan Januari 1989 sejumlah 174 mahasiswa, dan kegiatan akademik dimulai tanggal 14 Pebruari 1989. Pada tahun 1997, Politeknik
Pertanian Universitas Jember memperoleh kemandirian berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 234/O/1998 tanggal 21 September 1998 dan Surat Keputusan Senat Universitas Jember Nomor: 5919/ PT32.H/E 1997 tanggal 1 Oktober 1997 tentang Kemandirian Politeknik, dan berganti nama menjadi Politeknik Pertanian Negeri Jember.
Pada tahun 2002 Politeknik Pertanian Negeri Jember berubah menjadi POLIJE sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 191/O/2002 tanggal 5 Nopember 2002. Visi , Misi Politeknik Negeri Jember Dalam rangka mewujudkan kebijakan tersebut, maka dirumuskan suatu visi sebagai acuan dalam pengembangan institusi.







Visi POLIJE adalah Sebagai Pusat Pendidikan Vokasi dan Pengembangan Teknologi Terapan dalam Bidang Agribisnis serta Bidang Ilmu Lainnya. Untuk mewujudkannya, maka visi tersebut dituangkan ke dalam misi POLIJE.

Misi POLIJE yaitu:

(1) menyelenggarakan pendidikan vokasi yang kompeten untuk kemajuan dan kemandirian; (2) mengembangkan teknologi terapan yang berdaya saing; dan (3) melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dan menjalin kerjasama di tingkat nasional dan internasional.

Tujuan yang ingin dicapai Politeknik Negeri Jember:


- Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dalam bidang agribisnis dan bidang ilmu lainnya;
- Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat;
- Memperluas dan meningkatkan jaringan kerjasama bidang agribisnis dan bidang ilmu lainnya di tingkat nasional dan internasional.

Copyright@www.secepat-speedy.blogspot.blogspot.com

Program Studi di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Program Studi PPNS

Sejak didirikan pada tahun 1987, PPNS ITS merupakan satu-satunya Politeknik Negeri yang bergerak dibidang pendidikan vokasional perkapalan dan berorientasi pada marine manufaktur.

Jurusan Teknik Permesinan Kapal (TPK)
  • D3 Teknik Permesinan Kapal
  • D4 Teknik Perpipaan
Jurusan Teknik Bangunan Kapal (TBK)
  • D4 Teknik Pengelasan
  • D4 Teknik Desain & Manufaktur
  • D3 Teknik Perancangan & Konstruksi Kapal
  • D3 Teknik Bangunan Kapal
Jurusan Teknik Kelistrikan Kapal (TKK)
  • D3 Kelistrikan Kapal
  • D4 Teknik Otomasi (Manufaktur)
Jurusan Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja (TK3)

Profil Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Sejarah Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) berawal dari adanya Program Non Gelar PAT (Pendidikan Ahli Teknik) ITS Jurusan Teknik Perkapalan pada tahun 1979 yang saat itu berlokasi di jalan Basuki Rahmad Surabaya. Pada tahun 1982, Program Non Gelar PAT dikelompokkan menjadi Fakultas Non Gelar Teknologi yang didalamnya memiliki Jurusan Teknik Perkapalan. Hingga pada tahun 1986, adanya program “loan agreement” dengan World Bank pemerintah melalui Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi menawarkan pembukaan politeknik baru di ITS dan rektor ITS kala itu langsung menerima tawaran tersebut dan berdirilah Politeknik Perkapalan – ITS, pembangunan fisik gedung politeknik langsung dikerjakan pada tahun yang sama dan berlokasi di kampus ITS Sukolilo. Tahun 1987 adalah tahun pertama Politeknik Perkapalan ITS menerima mahasiswa baru. Jurusan yang digelar saat itu adalah: - Jurusan D III Teknik Bangunan Kapal - Program Studi DIII Teknik Perancangan dan Konstruksi Kapal - Program Studi D III Teknik Bangunan Kapal 2. Jurusan D III Teknik Permesinan Kapal 3. Jurusan D III Teknik Kelistrikan Kapal Tahun 1991 Politeknik Perkapalan – ITS berubah nama menjadi Politeknik Perkapalan Surabaya – ITS dan pada tahun 1996 berubah nama lagi menjadi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya - ITS (PPNS - ITS). Pada tahun 2003, PPNS bekerjasama dengan Depnakertrans RI mendirikan Program Studi D4 Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja (TK3) yang menjadi terobosan bagi pendirian program D4 di PPNS. Pada periode tahun 2003 sampai dengan tahun 2007, PPNS berhasil mendapatkan dana hibah kompetisi TPSDP yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas lulusan. Pada tahun tersebut, keberhasilan program TPSDP dikuti pendirian 4 (empat) program studi baru, yaitu: D4 Teknik Pengelasan, D4 Teknik Perpipaan, D4 Teknik Desain dan Manufaktur serta D4 Teknik Otomasi. Dalam perjalanannya, PPNS selalu berbenah diri. Pengembangan SDM terus dilakukan baik tenaga edukatif maupun non edukatif seperti mengembankan tugas belajar S2 ke luar negeri untuk tenaga pengajar antara lain: Amerika Serikat, Taiwan, Australia, Inggris, Jerman dan Swedia. Sebagai satu – satunya Politeknik Negeri yang bergerak di bidang pendidikan vokasional perkapalan dan berorientasi pada marine manufaktur PPNS ITS selalu meningkatkan kualitas pendidikan dan berhasil memenangkan berbagai dana hibah yaitu Grant Due Like Batch II, dua Grant TPSDP Batch II dan Batch III, Grant INHERENT dan Grant IMHERE Batch IV. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana pembelajaran pun selalu dilakukan. Hal ini ditunjukkan antara lain dengan kelengkapan laboratorium, fasilitas, gedung perkuliahan yang representatif dan pembangunan gedung Direktorat PPNS – ITS yang diresmikan pada 20 Februari 2010 oleh Mendiknas RI Prof. Dr. Ir. H. Mohammad Nuh, DEA. Tersedianya gedung yang representatif merupakan modal penting untuk terlaksananya berbagai kegiatan pembelajaran yang aman, nyaman, efektif dan efisien. Sistem manajemen kualitas yang diterapkan oleh PPNS berhasil mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008. Satu catatan yang perlu disampaikan adalah PPNS merupakan perguruan tinggi satu-satunya yang memiliki Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3). Panitia ini dibentuk untuk menjamin setiap unsur kerja yang ada di PPNS telah sesuai dengan standar K3.

Fokus Utama: Lulusan yang Kompeten Amanat yang diemban Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) sebagai institusi Pendidikan Tinggi Vokasi membawa konsekuensi berupa upaya berkelanjutan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. PPNS sadar betul bahwa pendidikan dan industri merupakan mata rantai tak terpisahkan. Lulusan yang siap kerja memberikan keuntungan bagi industri, namun hal ini hanya akan tercipta bila industri memberikan peran nyata untuk ikut mematangkan proses pendidikan agar tidak dilepas dalam kondisi ’setengah masak’, namun sudah ’siap saji’. Mata rantai ini yang terus dijaga dan dibangun oleh PPNS untuk menjaga mutu lulusan agar sesuai dengan kebutuhan para pemangku kepentingan. Untuk mencapai hal tersebut, PPNS menjalin kerjasama dengan industri yang terlembagakan dalam wadah yang disebut sebagai IAB (Industrial Advirory Board) atau Dewan Penasehat Industri untuk pengembangan pendidikan di PPNS. Saat ini IAB PPNS diketuai oleh Bapak Joeswanto Karijodimedjo, Presiden Direktur PT Jasa Marina Indah Semarang. Keanggotaan IAB meliputi para pemimpin perusahaan baik kapal maupun non kapal seperti PT PAL, PT DOK, PT INKA, PT Mecco Inoxprima, dll. IAB mengadakan rapat kerja tahunan rutin untuk memberikan masukan tentang kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja, masukan untuk perbaikan kurikulum atau proses pembelajaran, dan banyak hal lain untuk meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan di PPNS. Dalam proses pembelajarannya, mahasiswa PPNS harus menempuh On The Job Training (OJT) atau magang kerja selama 1 semester di perusahaan. OJT ini berbeda dengan kerja praktek, karena dalam OJT mahaiswa benar-benar bekerja sehingga mengalami pengalaman nyata dalam bekerja. Selain itu, mahasiswa juga memperoleh pengalaman langsung untuk berinteraksi interpersonal dalam bekerja dan memahami etos kerja. Dengan demikian, OJT akan membentuk karakter siap kerja dan menghilangkan gap antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Bagi Industri, OJT memberikan keuntungan tak langsung yakni menghilangkan waktu adaptasi awal bekerja dan secara langsung keberadaan mahasiswa OJT akan menurunkan biaya langsung tenaga kerja karena mahasiswa OJT mampu bekerja tanpa dibayar (atau dibayar lebih rendah dari pada tenaga kerja resmi). Meskipun sudah banyak mitra industri PPNS yang sudah menjalin kerjasama dengan sangat baik dalam pelaksanaan OJT, masih disayangkan karena ada perusahaan yang belum sepaham dengan konsep OJT di PPNS. Sebagai bukti atau pengakuan akan kemampuan dalam menguasai bidang/profesi tertentu, PPNS tidak hanya memberikan ijazah, namun masih ditambah dengan Sertifikat Kompetensi yang diberikan kepada para mahasiswa yang lulus uji kompetensi sesuai dengan program studi yang ditempuhnya. Sertifikat kompetensi tersebut adalah: Welding Supervisor, Liquid Penetran Test dan Ultrasonic Test untuk mahasiswa Program Studi D III Teknik Bangunan Kapal; untuk mahasiswa Program Studi DIII Teknik Permesinan Kapal dibekali sertifikasi Pendingin (HVAC), Machining, dan Reparasi Motor; sementara untuk mahasiswa Program Studi D III Teknik Kelistrikan Kapal di berikan sertifikasi instalasi listrik dan elektronika; Sertifikasi CAD 2-D dan CAD 3-D diberikan untuk mahasiswa Program Studi D III Teknik Perencanaan dan Konstruksi Kapal; CAD 3-D dan Computerized Numerical Control (CNC) diberikan untuk mahasiswa Program Studi D IV Teknik Desain dan Manufaktur; sertifikasi Welding Inspector diberikan untuk Program Studi D IV Teknik Pengelasan dan D IV Teknik Perpipaan; sertifikasi Program Logic Control (PLC) diberikan untuk mahasiswa Program Studi D IV Teknik Otomasi; Program Studi Teknik D IV Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja diberikan sertifikasi Ahli K3 Umum. Sehingga setiap lulusan dari PPNS selain memiliki ijasah akademis juga memiliki sertifikat profesi. Upaya yang dilakukan ternyata membawa hasil. Lulusan PPNS relatif cepat terserap di dunia kerja, bahkan banyak mahasiswa yang sudah diterima untuk bekerja di perusahaan walaupun mereka belum resmi lulus. Hasil yang membanggakan ini merupakan buah dari kerja keras dan kekompakan dari semua pihak, mulai dari manajemen, dosen, karyawan, dan mahasiswa serta didukung dengan tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang representatif. PPNS dari sudut pandang yang lain: Public Training Salah satu program yang terus berjalan dan menjadi unggulan citra publik PPNS adalah pelatihan profesi dilaksanakan bekerja-sama dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. Program ini telah berlangsung sejak tahun 1996, pelatihan profesi dan sertifikasi tersebut antara lain: Operator Boiler Kelas I, Operator Pesawat Angkat – Angkut Kelas I, Ahli K3 Umum, Ahli K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan, dll. Sejak tahun 1991 PPNS rutin mengadakan sertifikasi Welding Inspector, sertifikasi ini merupakan kerjasama PPNS dengan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI (saat ini berubah nama menjadi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI) serta Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (saat ini berubah nama menjadi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral). Dalam perkembangannya, sejak tahun 2009 PPNS telah berhasil memenuhi syarat sehingga ditunjuk oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Las sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) Las baik las SMAW maupun Non SMAW, sehingga sejak tahun 2010 ini Diklat Welding Inspector dilaksanakan atas kerjasama antara TUK Las PPNS dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Masih dalam bidang pengelasan, PPNS juga bekerjasama dengan JWES (Japan Welding Engineer Society), IWS (Indonesian Welding Society) dalam menyelenggarakan sertifikasi personal sebagai Welding Engineer.

Copyright@www.secepat-speedy.blogspot.blogspot.com

Profil Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya didirikan pada tahun 1988, semula bernama Politeknik Elektronika dan Telekomunikasi dengan dua program pendidikan Diploma III yaitu jurusan Teknik Elektronika dan jurusan Teknik Telekomunikasi. Kemudian pada tahun 1992, namanya berubah menjadi Politeknik Elektronika Surabaya, dan berubah lagi menjadi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya seperti sekarang ini sejak tahun 1996.

Pada awal pendiriannya Jurusan Teknik Elektronika mencakup semua kompetensi bidang elektronika yang berupa penguasaan rekayasa elektronika, kontrol dan otomatisasi industri, bidang mekanik-robotika dan juga penguasaan keahlian power elektronik. Untuk meningkatkan profesionalitas, pada tahun 1992 jurusan Elektronika membentuk sebuah program studi Diploma III Teknik Listrik untuk mewadahi kualifikasi dan kompetensi power elektronik. Program studi baru ini memisahkan diri dari jurusan Elektronika dan membentuk jurusan baru Teknik Listrik pada tahun 1997.




Pada tahun 2004 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya mendapatkan hibah dari pemerintah Jepang melalui lembaga Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk menyelenggarakan program pendidikan Diploma IV. Maka berdirilah program studi Diploma IV Teknik Elektronika bersama dengan program – program studi Teknik Telekomunikasi, Teknik Listrik dan Teknik Informatika.

Kemudian pada tahun 2006, jurusan Teknik Elektronika terbagi lagi dengan berdirinya program studi baru Teknik Mekatronika Diploma IV untuk mewadahi kualifikasi dan kompetensi di bidang mekanika-robotika.

Dan sekarang ini jurusan Teknik Elektronika terdiri atas Program Studi Diploma III Teknik Elektronika (masa studi 6 semester), Program Studi Diploma IV Teknik Elektronika (masa studi 8 semester) dan Program Studi Diploma IV Lanjut Jenjang Teknik Elektronika (masa studi 3 semester).

Ketiga Program studi ini menitikberatkan pada mutu lulusan yang kompeten dan memiliki kualifikasi di bidang rekayasa Elektronika dengan perbedaan pada taraf kemampuan analisa dan penyelesaian permasalahan yang lebih tinggi pada program Diploma IV dibandingkan Diploma III.

The Campus and Study Programmes

The Campus

eepis3The Japan International Cooperation Agency (JICA) plays an important role in Japan's Official Development Assistance by providing the developing countries all over the world with technical cooperation and grant aid cooperation. This institution, EEPIS was financed by 1,895,000,000- yen grant from JICA under Japanese Government (first phase, 1988). And in the second phase (2002), EEPIS again was granted 1,822,000,000- yen, also from JICA under Japanese Government. All grant is for the building construction and educational equipments.

EEPIS building has a floor area of approximately 25.000 m2, located in a 6 ha area and it is a part of ITS campus in Surabaya. The EEPIS buildings consist of administration offices, labs, workshops, final project rooms, lecture and seminar rooms, libraries, a student dormitory, a canteen. EEPIS is also supported by a large parking area & Small Mosques (musholla). In line with its target to produce skilled and knowledgeable middle management technicians, EEPIS is fully equipped with sophisticated study facilities, for all practice and theory purposes. The modern labs have up-to-date equipment, like a full range of standard measuring instruments, electronics-related trainers and demo tools, communication equipment currently used in the industry, micro computers, over-head and video projectors, and also data projectors.

Study Programmes

EEPIS offer a full-time 3 years course namely Diploma III (four weeks in plant,training in industry) and a full-time 4 years course namely Diploma IV (teaching staff of polytechnic). We also run many trainings for many purposes. Diploma III has 5 majors, they are: Electronic Engineering, Telecommunication Engineering, Electro-Industry Engineering, Informatic Engineering and Multimedia Broadcasting Technology. While Diploma IV has 6 major, they are: Electronic Engineering, Telecommunication Engineering, Electro-Industry Engineering, Informatic Engineering, Mechatronic Engineering and Computer Engineering.

Copyright@www.secepat-speedy.blogspot.blogspot.com