Jalur Mudik Alternatif Di Jawa Barat
Kenali 17 Jalur Alternatif di Jabar. Para pemudik yang akan melintasi Jawa Barat barangkali bisa mempertimbangkan untuk menggunakan jalur alternatif di samping tiga jalur utama yang sering dipakai. Meski tidak lebar dan lebih jauh, jalur alternatif terbukti menjadi penyelamat dari kemacetan panjang selama arus mudik Lebaran.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Dicky Saromi, Senin (15/8/2011), di Jabar terdapat 17 jalur alternatif yang menghubungkan jalur utara ke jalur tengah serta jalur selatan ke jalur tengah. Ada pula jalur utara ke selatan.
Dengan demikian, banyak pilihan yang bisa diambil untuk mengantisipasi kemacetan akibat penumpukan kendaraan maupun persimpangan jalan. Ke-17 jalur alternatif itu adalah:
1. Jatibarang-Jatitujuh-Kadipaten,
2. Cikamurang-Jangga,
3. Pamanukan-Subang-Lembang-Bandung,
4. Purwakarta-Wanayasa-Jl Cagak-Sumedang,
5. Ciamis-Cikijing-Kuningan-Cilimus-Cirebon,
6. Kuningan-Cidahu-Ciledug-Losari,
7. Sumedang-Wado-Bantarujeg-Talaga,
8. Kadipaten-Majalengka-Cikijing-Kuningan,
9. Kadipaten-Rajagaluh-Sumber-Cirebon,
10. Cibubur-Cileungsi-Jonggol-Cibeet-Selajambe-Cianjur,
11. Bandung-Majalaya-Cijapati-Kadungora-Garut,
12. Malangbong-Wado,
13. Sasakbeusi-Cibatu-Leles,
14. Garut-Singaparna-Tasikmalaya,
15. Tasikmalaya,-Manonjaya-Banjar,
16. Lohbener-Indramayu-Karangampel-Cirebon,
17. Ciawi-Sukabumi-Cianjur.
Dicky menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polda Jawa Barat untuk memanfaatkan jalur alternatif ini guna mengurai kemacetan di jalur utama.
Dishub juga akan menyebar leaflet mengenai peta jalur mudik ini kepada pengguna jalan. "Sudah disiapkan sekitar 5.000 lembar. "Harapan saya untuk para pengguna jalan, mohon ikuti arahan dari petugas jalan raya bila dialihkan ke jalur alternatif. Itu semata-mata demi kebaikan bersama agar tidak memperparah kemacetan," ujar Dicky.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Dicky Saromi, Senin (15/8/2011), di Jabar terdapat 17 jalur alternatif yang menghubungkan jalur utara ke jalur tengah serta jalur selatan ke jalur tengah. Ada pula jalur utara ke selatan.
Dengan demikian, banyak pilihan yang bisa diambil untuk mengantisipasi kemacetan akibat penumpukan kendaraan maupun persimpangan jalan. Ke-17 jalur alternatif itu adalah:
1. Jatibarang-Jatitujuh-Kadipaten,
2. Cikamurang-Jangga,
3. Pamanukan-Subang-Lembang-Bandung,
4. Purwakarta-Wanayasa-Jl Cagak-Sumedang,
5. Ciamis-Cikijing-Kuningan-Cilimus-Cirebon,
6. Kuningan-Cidahu-Ciledug-Losari,
7. Sumedang-Wado-Bantarujeg-Talaga,
8. Kadipaten-Majalengka-Cikijing-Kuningan,
9. Kadipaten-Rajagaluh-Sumber-Cirebon,
10. Cibubur-Cileungsi-Jonggol-Cibeet-Selajambe-Cianjur,
11. Bandung-Majalaya-Cijapati-Kadungora-Garut,
12. Malangbong-Wado,
13. Sasakbeusi-Cibatu-Leles,
14. Garut-Singaparna-Tasikmalaya,
15. Tasikmalaya,-Manonjaya-Banjar,
16. Lohbener-Indramayu-Karangampel-Cirebon,
17. Ciawi-Sukabumi-Cianjur.
Dicky menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polda Jawa Barat untuk memanfaatkan jalur alternatif ini guna mengurai kemacetan di jalur utama.
Dishub juga akan menyebar leaflet mengenai peta jalur mudik ini kepada pengguna jalan. "Sudah disiapkan sekitar 5.000 lembar. "Harapan saya untuk para pengguna jalan, mohon ikuti arahan dari petugas jalan raya bila dialihkan ke jalur alternatif. Itu semata-mata demi kebaikan bersama agar tidak memperparah kemacetan," ujar Dicky.
0 komentar:
Posting Komentar