Profil ISI Yogyakarta
Institut Seni Indonesia Yogyakrata atau dikenal dengan ISI Jogja adalah sebuah lembaga pendidikan tinggi seni negeri yang berstatus perguruan tinggi penuh, dan memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan pendidikan sampai ke jenjang tertinggi dan merupakan perguruan tinggi seni terbesar & terbaik di Indonesia. ISI Jogja dibentuk atas Keputusan Presiden RI No: 39/1984 tanggal 30 Mei 1984, dan diresmikan berdirinya oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Nugroho Notosusanto, pada tanggal 23 Juli 1984.
ISI Jogja dan Lingkungannya
ISI Jogja merupakan salah satu dari empat perguruan tinggi negeri yang berada di Yogyakarta, selain Universitas Islam Negeri Sunana Kalijaga Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Negeri Yogyakarta.Sementara itu masih ada kurang lebih 59 perguruan tinggi swasta yang berada di bawah Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sebagai kota budaya dan sekaligus kota pelajar, Yogyakarta memiliki Taman Budaya, Sekolah Menengah Kejuruan Kesenian, Pusat Pengembangan dan Penataran Guru (PPPG) Kesenian, serta sanggar-sanggar seni yang tersebar di seluruh wilayah DIY, dengan demikian keberadaan ISI Jogja tidak saja memperoleh manfaat dari lingkungan seni budaya yang subur, namun juga dapat lebih berperan serta dalam membina dan mengembangkan kehidupan seni di Indonesia.
Kampus ISI Jogja berada diatas tanah seluas 18 hektar yang berlokasi di Panggungharjo, Sewon, Bantul – lingkungan pedesaan yang masih hijau, asri dengan udara yang masih segar. Meskipun di lingkungan pedesaan namun mudah dijumpai toko-toko alat tulis dan fotokopi, pasar swalayan, warung makan. Serta rumah-rumah kost dengan biaya murah. Kondisi ini sangat menguntungkan bagi mahasiswa dalam kehidupannya, belajar dan berkarya.
Program Pendidikan
ISIJOGJA menyelenggarakan program S1, S2 dan S3. Program S1 membuka berbagai cabang studi seni yang terbagi dalam fakultas: yakni Fakultas Seni Rupa, Fakultas Seni Pertunjukan dan Fakultas Seni Media Rekam. Keseluruhannya terdiri dari 11 jurusan, 12 program studi. Program S2 dan S3 membuka bidang studi Pengkajian dan Penciptaan Seni.
Struktur Organisasi
Rektor Prof. DR. A.M. Hermien Kusmayati
Pembantu Rektor I Dr. M. Agus Burhan
Pembantu Rektor II Drs. Siswadi, M. Sn.
Pembantu Rektor III Drs. Syafruddin, M.Hum.
Pembantu Dekan II Drs. AG. Hartono, M.S.
Pembantu Dekan III Drs. Andang Suprihadi P., M.Sn.
Ketua Jurusan Seni Murni Dra. Nunung Nurdjanti, M.S. Sekretaris Wiwik Sri Wulandari, S.Sn., M.Sn.
Ketua Jurusan Kriya Drs. Akhmad Zaenuri, M.Hum. Sekretaris Kriya Drs. Rispul, M.Sn.
Ketua Jurusan Disain Drs. Lasiman, M.Sn. Sekretaris Dony Arsetyasmoro, S.Sn.
Ketua Prodi Disain Interior Muh. Sholahudin, S.Sn., M.T.
Ketua Prodi DisKomVis Drs. Hartono Karnadi, M.Sn.
Pembantu Dekan I Dr. Dra. Yudiaryani, MA.
Pembantu Dekan II Drs. Agus Suseno, M. Hum.
Pembantu Dekan III Drs. Winarjo Sigro Tjaroko, M.Hum.
Ketua Jurusan Tari Dra. Jiyu Wijayanti, M.Sn. Sekretaris Dra. Supriyanti, M.Hum.
Ketua Jurusan Karawitan Drs. Trustho, M. Hum. Sekretaris Drs. Kriswanto, M. Hum.
Ketua Jurusan Musik Dr. Andre Indrawan M. Hum., M.MS. Sekretaris Dra. Suryati, M.Hum
Ketua Jurusan Teater Joanes Catur Wibono, S.Sn., M.Sn. Sekretaris Drs. Sumpeno, M.Sn.
Ketua Jurusan Etnomusikologi Drs. Untung Muljono, M.Hum. Sekretaris I Nyoman Cau Arsana, S.Sn., M.Hum.
Ketua Jurusan Pedalangan Drs. Agung Nugroho, M.Hum. Sekretaris Udreka, S.Sn., M.Sn.
Pembantu Dekan I Drs. Anusapati, MFA.
Pembantu Dekan II Drs. Marsudi, M.Hum.
Pembantu Dekan III Pamungkas W.S., M.Sn.
Ketua Jurusan Fotografi Muh. Fajar Apriyanto, S.Sn., M.Sn. Sekretaris Oscar Samaratungga, S.E, M.Sn.
Ketua Jurusan Televisi Deddy Setyawan, S.Sn., M.Sn. Sekretaris Agnes Widyasmoro, S.Sn., M.A.
Sejarah ISI Yogyakarta
Walaupun usianya sebagai institut relatif muda, namun perguruan-perguruan yang merupakan komponen pembetuk ISI Yogyakarta sudah lama ada dan telah lama berkiprah dalam perkembangan seni tanah air serta banyak menghasilkan seniman-seniman dan profesional yang tersebar dalam berbagai fungsi, profesi dan keahlian, baik di dalam maupun di luar negeri.
ASRI
Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia “ASRI” sebagai komponennya yang tertua telah ada sejak awal tahun 1950 sebagai hasil usaha para seniman yang pada waktu itu berkumpul di Yogyakarta. Indonesia memiliki tradisi seni yang tinggi akan mampu memelihara dan mengembangkan kemapuannya. Maka lahirlah Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) yang bermula dari status akademi dan baru pada tahun 1968 memperolah bentuknya sebagai sekolah tinggi yang memberinya kewenangan untuk membuka tingkat sarjana.
AMI
Akademi Musik Indonesia “AMI” komponen yang lain, lahir pada tahun 1961 berkembang dari Sekolah Musik Indonesia (SMIND) yang berdiri tahun 1952; dan Akademi Seni Tari Indonesia “ASTI” lahir pada tahun 1963; merupakan kelanjutan dari Konservatori Tari Indonesia (KONRI) yang lahir agak jauh di belakang, yaitu pada tahun 1961.
ASTI
Sama halnya dengan ASRI, berdirinya AMI dan ASTI adalah juga karena dorongan yang kuat dari para pecinta seni budaya Indonesia untuk mengmbangkan apa yang dimilikinya. Walaupun jauh sebelum itu pendidikan seni secara tradisional sudah ada, tetapi untuk meningkatkan baik secara vertikal maupun horisontal diperlukan lembaga-lembaga pendidikan seni yang formal dan moderen.
Pada awal tahun 1973 sidang antara para pimpinan STSRI “ASRI”, AMI, ASTI dan beberapa akademi kesenian yang lainnya dengan pejabat-pejabat dari Departeman Pedidikan dan Kebudayaan, sepakat untuk membentuk suatu lembaga pendidikan tinggi seni yang lebih luas cakupannya dan lebih besar kewenangannya baik di bidang seni maupun dari segi ketentuan-ketentuan pendidikan tinggi.
Copyright@www.secepat-speedy.blogspot.blogspot.com
ISI Jogja dan Lingkungannya
ISI Jogja merupakan salah satu dari empat perguruan tinggi negeri yang berada di Yogyakarta, selain Universitas Islam Negeri Sunana Kalijaga Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Negeri Yogyakarta.Sementara itu masih ada kurang lebih 59 perguruan tinggi swasta yang berada di bawah Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sebagai kota budaya dan sekaligus kota pelajar, Yogyakarta memiliki Taman Budaya, Sekolah Menengah Kejuruan Kesenian, Pusat Pengembangan dan Penataran Guru (PPPG) Kesenian, serta sanggar-sanggar seni yang tersebar di seluruh wilayah DIY, dengan demikian keberadaan ISI Jogja tidak saja memperoleh manfaat dari lingkungan seni budaya yang subur, namun juga dapat lebih berperan serta dalam membina dan mengembangkan kehidupan seni di Indonesia.
Kampus ISI Jogja berada diatas tanah seluas 18 hektar yang berlokasi di Panggungharjo, Sewon, Bantul – lingkungan pedesaan yang masih hijau, asri dengan udara yang masih segar. Meskipun di lingkungan pedesaan namun mudah dijumpai toko-toko alat tulis dan fotokopi, pasar swalayan, warung makan. Serta rumah-rumah kost dengan biaya murah. Kondisi ini sangat menguntungkan bagi mahasiswa dalam kehidupannya, belajar dan berkarya.
Program Pendidikan
ISIJOGJA menyelenggarakan program S1, S2 dan S3. Program S1 membuka berbagai cabang studi seni yang terbagi dalam fakultas: yakni Fakultas Seni Rupa, Fakultas Seni Pertunjukan dan Fakultas Seni Media Rekam. Keseluruhannya terdiri dari 11 jurusan, 12 program studi. Program S2 dan S3 membuka bidang studi Pengkajian dan Penciptaan Seni.
VISI
ISI Yogyakarta sebagai perguruan tinggi seni yang unggul, berwawasan kebangsaan, demi memperkaya nilai-nilai kemanusiaan sesuai dengan perkembangan zaman.MISI
- Menyelenggarakan pendidikan tinggi seni yang berkualitas untuk mengedepankan pelestarian, pengelolaan, dan pengembangan potensi seni, serta budaya lokal nusantara agar memiliki daya saing dalam percaturan global.
- Menyiapkan lulusan yang bermoral, kreatif, tangguh, unggul, dan memiliki jiwa kewirausahaan.
- Meningkatkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang mendukung pendidikan dan kemajuan seni, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
- Mengembangkan kerjasama antarlembaga secara berkelanjutan.
- Memantapkan tata kelola dalam mencapai kinerja yang optimal untuk mengantisipasi perkembangan zaman.
TUJUAN
Untuk menghasilkan sarjana seni yang peka dan tanggap terhadap masalah sosial budaya, secara etik, moral, dan akademik melalui berbagai jalur dan jenjang pendidikan tinggi yang memiliki kompetensi berikut.- Mampu menciptakan dan mengekspresikan beragam gagasan ke dalam berbagai bentuk karya seni yang dapat dipertanggungjawabkan.
- Mampu mengkaji dan menganalisis fenomena seni dan budaya.
- Mampu menyajikan karya seni secara kreatif, inovatif, dan profesional.
- Mampu mengelola kegiatan seni dan budaya, serta mengembangkan jiwa kewirausahaan.
- Mampu mengembangkan pendidikan seni.
ISI Yogyakarta juga memeliiki masjid kampus untuk menampung kegiatan-kegiatan dan peribadatan umat islam di lingkungan kampus.
Struktur Organisasi
Rektor Prof. DR. A.M. Hermien Kusmayati
Pembantu Rektor I Dr. M. Agus Burhan
Pembantu Rektor II Drs. Siswadi, M. Sn.
Pembantu Rektor III Drs. Syafruddin, M.Hum.
Fakultas Seni Rupa
Pembantu Dekan I Drs. Muh. Umar Hadi, M.S.Pembantu Dekan II Drs. AG. Hartono, M.S.
Pembantu Dekan III Drs. Andang Suprihadi P., M.Sn.
Ketua Jurusan Seni Murni Dra. Nunung Nurdjanti, M.S. Sekretaris Wiwik Sri Wulandari, S.Sn., M.Sn.
Ketua Jurusan Kriya Drs. Akhmad Zaenuri, M.Hum. Sekretaris Kriya Drs. Rispul, M.Sn.
Ketua Jurusan Disain Drs. Lasiman, M.Sn. Sekretaris Dony Arsetyasmoro, S.Sn.
Ketua Prodi Disain Interior Muh. Sholahudin, S.Sn., M.T.
Ketua Prodi DisKomVis Drs. Hartono Karnadi, M.Sn.
Fakultas Seni Pertunjukan
Dekan Dr. I Wayan Dana, SST., M.Hum.Pembantu Dekan I Dr. Dra. Yudiaryani, MA.
Pembantu Dekan II Drs. Agus Suseno, M. Hum.
Pembantu Dekan III Drs. Winarjo Sigro Tjaroko, M.Hum.
Ketua Jurusan Tari Dra. Jiyu Wijayanti, M.Sn. Sekretaris Dra. Supriyanti, M.Hum.
Ketua Jurusan Karawitan Drs. Trustho, M. Hum. Sekretaris Drs. Kriswanto, M. Hum.
Ketua Jurusan Musik Dr. Andre Indrawan M. Hum., M.MS. Sekretaris Dra. Suryati, M.Hum
Ketua Jurusan Teater Joanes Catur Wibono, S.Sn., M.Sn. Sekretaris Drs. Sumpeno, M.Sn.
Ketua Jurusan Etnomusikologi Drs. Untung Muljono, M.Hum. Sekretaris I Nyoman Cau Arsana, S.Sn., M.Hum.
Ketua Jurusan Pedalangan Drs. Agung Nugroho, M.Hum. Sekretaris Udreka, S.Sn., M.Sn.
Fakultas Seni Media Rekam
Dekan Drs. Alexandri Luthfie, M.S.Pembantu Dekan I Drs. Anusapati, MFA.
Pembantu Dekan II Drs. Marsudi, M.Hum.
Pembantu Dekan III Pamungkas W.S., M.Sn.
Ketua Jurusan Fotografi Muh. Fajar Apriyanto, S.Sn., M.Sn. Sekretaris Oscar Samaratungga, S.E, M.Sn.
Ketua Jurusan Televisi Deddy Setyawan, S.Sn., M.Sn. Sekretaris Agnes Widyasmoro, S.Sn., M.A.
Sejarah ISI Yogyakarta
Walaupun usianya sebagai institut relatif muda, namun perguruan-perguruan yang merupakan komponen pembetuk ISI Yogyakarta sudah lama ada dan telah lama berkiprah dalam perkembangan seni tanah air serta banyak menghasilkan seniman-seniman dan profesional yang tersebar dalam berbagai fungsi, profesi dan keahlian, baik di dalam maupun di luar negeri.
ASRI
Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia “ASRI” sebagai komponennya yang tertua telah ada sejak awal tahun 1950 sebagai hasil usaha para seniman yang pada waktu itu berkumpul di Yogyakarta. Indonesia memiliki tradisi seni yang tinggi akan mampu memelihara dan mengembangkan kemapuannya. Maka lahirlah Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) yang bermula dari status akademi dan baru pada tahun 1968 memperolah bentuknya sebagai sekolah tinggi yang memberinya kewenangan untuk membuka tingkat sarjana.
AMI
Akademi Musik Indonesia “AMI” komponen yang lain, lahir pada tahun 1961 berkembang dari Sekolah Musik Indonesia (SMIND) yang berdiri tahun 1952; dan Akademi Seni Tari Indonesia “ASTI” lahir pada tahun 1963; merupakan kelanjutan dari Konservatori Tari Indonesia (KONRI) yang lahir agak jauh di belakang, yaitu pada tahun 1961.
ASTI
Sama halnya dengan ASRI, berdirinya AMI dan ASTI adalah juga karena dorongan yang kuat dari para pecinta seni budaya Indonesia untuk mengmbangkan apa yang dimilikinya. Walaupun jauh sebelum itu pendidikan seni secara tradisional sudah ada, tetapi untuk meningkatkan baik secara vertikal maupun horisontal diperlukan lembaga-lembaga pendidikan seni yang formal dan moderen.
Pada awal tahun 1973 sidang antara para pimpinan STSRI “ASRI”, AMI, ASTI dan beberapa akademi kesenian yang lainnya dengan pejabat-pejabat dari Departeman Pedidikan dan Kebudayaan, sepakat untuk membentuk suatu lembaga pendidikan tinggi seni yang lebih luas cakupannya dan lebih besar kewenangannya baik di bidang seni maupun dari segi ketentuan-ketentuan pendidikan tinggi.
0 komentar:
Posting Komentar