Moudy Wilhelmina
Moudy Wilhelmina (lahir di Jakarta, 23 Mei 1973; umur 38 tahun) adalah seorang pemain sinetron dan model Indonesia. Moudy memulai karier lewat ajang GADIS Sampul 1989 sebagai juara favorit. Pesinetron berdarah Cirebon,Surabaya,Belanda ini mulai dikenal dalam sinetron Buku Harian dan peran pertama antagonis dimulai lewat peran Rita dalam sinetron Janjiku bersama Paramitha Rusady. Nama Maudy makin melambung sejak memerankan Mama Rika yang jahat lewat sinetron Bidadari. Kini telah puluhan sinetron ia bintangi dan kebanyakan ia mendapat peran sebagai orang jahat dan judes. Kendati bukan menjadi juara, hanya sekadar Pemenang Favorit dalam Lomba GADIS Sampul tahun 1989. namun dari sinilah awal karier Maudy Whilhelmina di blantika sinetron. Semula Maudy bagai kurang serius. Dia berpikir serial "Buku Harian" di mana ia berperan sebagai seorang puteri keluarga Didi Petet-Ully Artha, adalah sinetronnya yang pertama dan sekaligus yang terakhir. Namun ternyata selanjutnya ia membintangi sinerton selanjutnya dan bahkan eksis di dunia sinetron.
Kehidupan pribadi
Maudy dikaruniai seorang putri. Penggemar tumbuh-tumbuhan ini sering menghabiskan waktunya di Cipanas. Dia juga senang mengkoleksi gelas (mug) dan gemar melukis. Pemeran Nyi Roro Kidul ini anak keempat dari lima bersaudara. Moudy Wilhelmina dilarang anaknya memerankan lakon antagonis. Dia sendiri punya pengalaman buruk gara-gara perannya sebagai ibu yang judes.
“Sama anak dilarang juga berperan antagonis, tapi dia mengerti, karena adanya memang itu. Ya sudah, dia mengerti juga,” ujar Moudy Wilhelmina ditemui di Cuppa Coffee, Kebayoran Lama, Jakarta, Minggu (17/10/2010).
Gara-gara peran antagonis juga, dia pernah malu keluar rumah. Tak jarang kalau sedang jalan-jalan, Moudy sering dicubit atau dipukul ibu-ibu.
“Tapi sama aku malah disuruh aja terus,” kata dia.
Namun demikian, bukan berarti Moudy tidak pernah melakoni peran protagonis. “Pernah, waktu itu jadi seorang ibu yang tiap hari cuman nangis saja, tapi nggak ada kesulitan dan biasa saja,” ungkapnya.
Moudy menambahkan anaknya sudah cukup dewasa memahami ibunya yang memerankan lakon antagonis. Nama anaknya Jingga, usia 11 tahun.
Karena kesibukannya menjalani syuting kejar tayang, Moudy menyadari jarang mendampingi anaknya. Dia saja memantau perkembangan anaknya lewat pengasuh.
“Aku enggak pernah belajar bareng sama anak. Paling mengatasinya ambil guru privat. Kebetulan anaknya juga enggak sulit diatur,” pungkasnya.
Kehidupan pribadi
Maudy dikaruniai seorang putri. Penggemar tumbuh-tumbuhan ini sering menghabiskan waktunya di Cipanas. Dia juga senang mengkoleksi gelas (mug) dan gemar melukis. Pemeran Nyi Roro Kidul ini anak keempat dari lima bersaudara. Moudy Wilhelmina dilarang anaknya memerankan lakon antagonis. Dia sendiri punya pengalaman buruk gara-gara perannya sebagai ibu yang judes.
“Sama anak dilarang juga berperan antagonis, tapi dia mengerti, karena adanya memang itu. Ya sudah, dia mengerti juga,” ujar Moudy Wilhelmina ditemui di Cuppa Coffee, Kebayoran Lama, Jakarta, Minggu (17/10/2010).
Gara-gara peran antagonis juga, dia pernah malu keluar rumah. Tak jarang kalau sedang jalan-jalan, Moudy sering dicubit atau dipukul ibu-ibu.
“Tapi sama aku malah disuruh aja terus,” kata dia.
Namun demikian, bukan berarti Moudy tidak pernah melakoni peran protagonis. “Pernah, waktu itu jadi seorang ibu yang tiap hari cuman nangis saja, tapi nggak ada kesulitan dan biasa saja,” ungkapnya.
Moudy menambahkan anaknya sudah cukup dewasa memahami ibunya yang memerankan lakon antagonis. Nama anaknya Jingga, usia 11 tahun.
Karena kesibukannya menjalani syuting kejar tayang, Moudy menyadari jarang mendampingi anaknya. Dia saja memantau perkembangan anaknya lewat pengasuh.
“Aku enggak pernah belajar bareng sama anak. Paling mengatasinya ambil guru privat. Kebetulan anaknya juga enggak sulit diatur,” pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar