Indonesia Rajanya Jejaring Sosial
Indonesia cukup pantas mendapat sebutan The King of Social Media. Betapa tidak misalnya di jejaring sosial Facebook, Indonesia menempati urutan kedua pengguna Facebook terbanyak sedunia dengan jumlah 40 juta. Di Twitter, pengguna asal Indonesia mencapai 6-8 juta orang.
"Orang Indonesia sangat sosial, mereka sangat ingin berbagi," ujar Javier Olivan, Head of International Growth Facebook, di Jakarta, pekan lalu. Mungkinkan fenomena ini pun akan menular ke layanan terbaru dari Google, Google+?
Google+ atau Google Plus adalah layanan jejaring sosial anyar yang sedang disosialisasikan oleh Google. Sekilas, desainnya akan mengingatkan kita kepada Facebook dalam format lebih minimalis.
Meski masih dalam tahap percobaan (trial), ada analis yang memperkirakan pengguna jejaring ini telah bergerak ke angka 20 juta orang hanya dalam waktu 3 pekan. Betul atau tidaknya, Google sendiri tak pernah mengkonfirmasi.
Di Indonesia, pengguna Google+ sedang tumbuh. “Kebanyakan orang-orang yang bergelut di dunia IT,” tutur Deliusno, seorang wartawan teknologi sebuah media online, pekan lalu.
Tak ada data yang bisa kami paparkan untuk menunjukkan berapa sebetulnya pengguna Google+ di Indonesia. Tapi, saat kami menjadi pengguna Google+ beberapa hari lalu, banyak juga orang asal Indonesia yang masuk daftar suggestion Google+.
Sebagian besar kami kenali sebagai orang-orang yang bekerja di dunia media teknologi informasi atau paling tidak aktivis di dunia itu. Bukan tak mungkin, Indonesia pun akan menancapkan kukunya dalam-dalam di situs baru ini, seperti di Facebook.
Hanya soal waktu. Pasalnya, untuk sementara langkah menjadi penguna Google+ mesti melalui tahap undangan dari pengguna sebelumnya. Cara ini dipakai Google juga saat meluncurkan layanan e-mail Gmail beberapa tahun lalu.
Terlepas dari soal itu, ada beberapa fakta menarik yang berkaitan dengan Google+ sejak diumumkan pada 2 Juli lalu. Perusahaan pelacak lalu lintas Internet Experian Hitwise mencatat beberapa statistik menarik.
- Pada 16 Juli lalu, Google+ menjadi jejaring sosial ke-42 yang paling banyak dikunjungi di Internet Amerika Serikat dan ke 638 di Internet global. Bila dibuka resmi (tidak lagi berbasis undangan) diperkirakan statistik ini akan berubah drastis.
- Google+ sudah memiliki angka 1,8 juta total kunjungan pada akhir pekan lalu, naik 283 persen dari pekan sebelumnya atau naik 821 persen sejak 2 Juli.
- Sebanyak 56 persen trafik datang dari properti Google yang lain, dengan 34 persen datang dari Google.com dan 37 persen dari mesin pencari, serta 21 persen dari e-mail.
- Pengunjung Google+ adalah mayoritas pria dengan persentase 57 persen. Situs ini juga didominasi kalangan muda berusia antara 25-34 tahun dengan total 38 persen yang mengunjunginya.
"Orang Indonesia sangat sosial, mereka sangat ingin berbagi," ujar Javier Olivan, Head of International Growth Facebook, di Jakarta, pekan lalu. Mungkinkan fenomena ini pun akan menular ke layanan terbaru dari Google, Google+?
Google+ atau Google Plus adalah layanan jejaring sosial anyar yang sedang disosialisasikan oleh Google. Sekilas, desainnya akan mengingatkan kita kepada Facebook dalam format lebih minimalis.
Meski masih dalam tahap percobaan (trial), ada analis yang memperkirakan pengguna jejaring ini telah bergerak ke angka 20 juta orang hanya dalam waktu 3 pekan. Betul atau tidaknya, Google sendiri tak pernah mengkonfirmasi.
Di Indonesia, pengguna Google+ sedang tumbuh. “Kebanyakan orang-orang yang bergelut di dunia IT,” tutur Deliusno, seorang wartawan teknologi sebuah media online, pekan lalu.
Tak ada data yang bisa kami paparkan untuk menunjukkan berapa sebetulnya pengguna Google+ di Indonesia. Tapi, saat kami menjadi pengguna Google+ beberapa hari lalu, banyak juga orang asal Indonesia yang masuk daftar suggestion Google+.
Sebagian besar kami kenali sebagai orang-orang yang bekerja di dunia media teknologi informasi atau paling tidak aktivis di dunia itu. Bukan tak mungkin, Indonesia pun akan menancapkan kukunya dalam-dalam di situs baru ini, seperti di Facebook.
Hanya soal waktu. Pasalnya, untuk sementara langkah menjadi penguna Google+ mesti melalui tahap undangan dari pengguna sebelumnya. Cara ini dipakai Google juga saat meluncurkan layanan e-mail Gmail beberapa tahun lalu.
Terlepas dari soal itu, ada beberapa fakta menarik yang berkaitan dengan Google+ sejak diumumkan pada 2 Juli lalu. Perusahaan pelacak lalu lintas Internet Experian Hitwise mencatat beberapa statistik menarik.
- Pada 16 Juli lalu, Google+ menjadi jejaring sosial ke-42 yang paling banyak dikunjungi di Internet Amerika Serikat dan ke 638 di Internet global. Bila dibuka resmi (tidak lagi berbasis undangan) diperkirakan statistik ini akan berubah drastis.
- Google+ sudah memiliki angka 1,8 juta total kunjungan pada akhir pekan lalu, naik 283 persen dari pekan sebelumnya atau naik 821 persen sejak 2 Juli.
- Sebanyak 56 persen trafik datang dari properti Google yang lain, dengan 34 persen datang dari Google.com dan 37 persen dari mesin pencari, serta 21 persen dari e-mail.
- Pengunjung Google+ adalah mayoritas pria dengan persentase 57 persen. Situs ini juga didominasi kalangan muda berusia antara 25-34 tahun dengan total 38 persen yang mengunjunginya.
0 komentar:
Posting Komentar