Mencari Sosok Kepala Sekolah Ideal
Kepala sekolah tidak banya tenaga pendidik tapi juga tenaga kependidikan di sekolahnya, di mana tugas-tugasnya yang multikompleks, yakni sebagai manajer dan sekaligus sebagai pemimpin. Maju mundurnya sebuah sekolah sangat tergantung antara lain pada kepada sekolah itu sendiri.
Sebagai visioner Kepala sekolah harus dilengkapi dengan strategi dan prinsip kerja efektif dan efisien, dan itu tidak sekadar berkualifikasi tertentu, dengan pengalaman tertentu, namun harus menunjukkan hasil kerja yang dicapai selama pengalamannya.
Sulit memang, namun tentu saja ada di antara sekian kepala sekolah yang berpengalaman memenuhi kriteria dimaksud. Kepemimpinan kepala sekolah yang visioner dan efektif seperti yang dikehendaki, hendaknya paling tidak sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Soebagio Atmodiwiryo adalah kepemimpinan yang tindakan-tindakannya merupakan inisiatif pembentukan struktur baru dan memenuhi harapan untuk memecahkan suatu masalah sistem sosial.
Di samping itu, ia juga harus memiliki beberapa keterampilan, untuk menunjang tugas-tugasnya, antara lain seperti memiliki keterampilan teknis, meliputi pengetahuan khusus dan keahlian pada suatu kegiatan khusus yang berkaitan dengan fasilitas-fasilitas yang dimiliki, yaitu dalam cara penggunaan dan penguasaan alat, dan teknik pelaksanaan kegiatan;
Kemudian harus memiliki keterampilan hubungan manusia berkaitan dengan kerja sama dengan orang lain, maupun kelompok untuk mencapai tujuan organisasi. Keterampilan berikutnya yang harus dimiliki adalah mampu membuat konsep serta mampu merangkum menjadi satu dalam bentuk gagasan atau ide-ide, melihat organisasi sebagai keseluruhan situasi yang relevan dengan organisasi itu.
Keterampilan lainnya adalah segi kognitif, meliputi keterampilan dan pengetahuan yang bersifat intelektual, mendalam dan mengembangkan keterampilan itu menjadi dasar bagi masyarakat pada lembaga pendidikan yang dipimpinnya.
Seorang kepala sekolah ideal juga diharapkan memiliki komitmen jelas terhadap visi, misi, dan tujuan sekolah. Kemana sekolah ini mau dibawa tentu saja sangat tergantung pada ‘nahkoda’ sekolah itu sendiri.
Ketegasan seorang kepala sekolah dalam memimpin, juga sangat diperlukan. Ketegasan di sini termasuk sensitivitas terhadap hubungan yang bersifat interpersonal dan organisasi, juga kemampuan persuasi dan fleksibel intelektual.
Karena kepala yang akan memimpin sekolah dengan target standar internasional diperlukan sikap-sikap seperti itu.
Dia juga harus memiliki kemampuan beradaptasi secara teknis dengan kemampuan kontrol dan evaluasi yang akurat sehingga mampu meletakan permasalahan dan tantangan secara tepat dengan pencapaian hasil yang berkualitas.
Satu hal lagi, seorang kepala sekolah harus mampu berorganisasi dan mendelegasikan tugas.
Apalagi bagi sekolah dengan format boarding school ini memerlukan kriteria lebih dari sekadar kepala sekolah biasa.
Namun, apapun kriteria yang disyaratkan, itu tidak akan terlepas dari moralitas dan semangat juang yang tinggi untuk membangun anak bangsa ini menjadi lebih baik, anak bangsa yang tersebar dari sudut kampung atau desa hingga kota, masyarakat yang berbeda kasta, dari yang sengsara hingga kaya.
Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah
Kompetensi Manajerial
1.Mampu menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan perencanaan:
Mayoritas Kepala Sekolah Lemah Manajerial dan Supervisi
Lambannya pimpinan sekolah dalam mengambil langkah terhadap perubahan menyebabkan reformasi pendidikan di Indonesia berjalan lambat. Berdasarkan data Kementrian Pendidikan Nasional sebanyak 70 persen dari 250 ribu kepala sekolah di Indonesia tercatat masih memiliki kelemahan dari segi manajerial dan supervisi.
Hal tersebut diungkapkan Sherly Iliana Iskandar dalam sidang promosi doktor Ilmu Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan di Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Jln. Dr. Setiabudhi Bandung, Senin (25/7).
Sementara itu, lanjut Sherly, berdasarkan hasil uji kompetensi kepala sekolah yang diadakan oleh Ditjen Penjaminan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) pada 2009 lalu, dua fungsi supervisi dan manajerial paling lemah hasilnya di antara sejumlah fungsi lainnya yakni kepribadian, sosial, evaluasi pendidikan, riset, dan pendidikan.
"Dari permasalahan tersebut dapat dilihat adanya kebutuhan mengenai kemampuan kepemimpinan dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, menurut Sherly yang berhasil mempertahankan desertasi berjudul "Kepemimpinan Sekolah Dalam Perspektif Global" dan meraih predikat cum laude, peningkatan kemampuan kepemimpinan dalam dunia pendidikan masih diperlukan
terutama peningkatan manajerial dan supervisi. Sikap apatis terhadap perubahan pun sedikit demi sedikit harus dihilangkan agar pimpinan sekolah bisa lebih cepat mengambil langkah.
Copyright@www.sumber-informasi-kita.blogspot.com All rights reserved, written by Drs. Asep Dewan, SH
Sebagai visioner Kepala sekolah harus dilengkapi dengan strategi dan prinsip kerja efektif dan efisien, dan itu tidak sekadar berkualifikasi tertentu, dengan pengalaman tertentu, namun harus menunjukkan hasil kerja yang dicapai selama pengalamannya.
Sulit memang, namun tentu saja ada di antara sekian kepala sekolah yang berpengalaman memenuhi kriteria dimaksud. Kepemimpinan kepala sekolah yang visioner dan efektif seperti yang dikehendaki, hendaknya paling tidak sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Soebagio Atmodiwiryo adalah kepemimpinan yang tindakan-tindakannya merupakan inisiatif pembentukan struktur baru dan memenuhi harapan untuk memecahkan suatu masalah sistem sosial.
Di samping itu, ia juga harus memiliki beberapa keterampilan, untuk menunjang tugas-tugasnya, antara lain seperti memiliki keterampilan teknis, meliputi pengetahuan khusus dan keahlian pada suatu kegiatan khusus yang berkaitan dengan fasilitas-fasilitas yang dimiliki, yaitu dalam cara penggunaan dan penguasaan alat, dan teknik pelaksanaan kegiatan;
Kemudian harus memiliki keterampilan hubungan manusia berkaitan dengan kerja sama dengan orang lain, maupun kelompok untuk mencapai tujuan organisasi. Keterampilan berikutnya yang harus dimiliki adalah mampu membuat konsep serta mampu merangkum menjadi satu dalam bentuk gagasan atau ide-ide, melihat organisasi sebagai keseluruhan situasi yang relevan dengan organisasi itu.
Keterampilan lainnya adalah segi kognitif, meliputi keterampilan dan pengetahuan yang bersifat intelektual, mendalam dan mengembangkan keterampilan itu menjadi dasar bagi masyarakat pada lembaga pendidikan yang dipimpinnya.
Seorang kepala sekolah ideal juga diharapkan memiliki komitmen jelas terhadap visi, misi, dan tujuan sekolah. Kemana sekolah ini mau dibawa tentu saja sangat tergantung pada ‘nahkoda’ sekolah itu sendiri.
Ketegasan seorang kepala sekolah dalam memimpin, juga sangat diperlukan. Ketegasan di sini termasuk sensitivitas terhadap hubungan yang bersifat interpersonal dan organisasi, juga kemampuan persuasi dan fleksibel intelektual.
Karena kepala yang akan memimpin sekolah dengan target standar internasional diperlukan sikap-sikap seperti itu.
Dia juga harus memiliki kemampuan beradaptasi secara teknis dengan kemampuan kontrol dan evaluasi yang akurat sehingga mampu meletakan permasalahan dan tantangan secara tepat dengan pencapaian hasil yang berkualitas.
Satu hal lagi, seorang kepala sekolah harus mampu berorganisasi dan mendelegasikan tugas.
Apalagi bagi sekolah dengan format boarding school ini memerlukan kriteria lebih dari sekadar kepala sekolah biasa.
Namun, apapun kriteria yang disyaratkan, itu tidak akan terlepas dari moralitas dan semangat juang yang tinggi untuk membangun anak bangsa ini menjadi lebih baik, anak bangsa yang tersebar dari sudut kampung atau desa hingga kota, masyarakat yang berbeda kasta, dari yang sengsara hingga kaya.
Seorang kepala sekolah ideal juga diharapkan memiliki komitmen jelas terhadap visi, misi, dan tujuan sekolah. Kemana sekolah ini mau dibawa tentu saja sangat tergantung pada ‘nahkoda’ sekolah itu sendiri.
Ketegasan seorang kepala sekolah dalam memimpin, juga sangat diperlukan. Ketegasan di sini termasuk sensitivitas terhadap hubungan yang bersifat interpersonal dan organisasi, juga kemampuan persuasi dan fleksibel intelektual.
Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah
Kompetensi Manajerial
1.Mampu menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan perencanaan:
- Menguasai teori perencanaan dan seluruh kebijakan pendidikan nasional sebagai landasan dalam perencanaan sekolah, baik perencanaan strategis, perencanaan orpariosanal, perencanaan tahunan, maupun rencana angaran pendapatan dan belanja sekolah,
- Mampu menyusun rencana strategis (renstra) pengembangan sekolah berlandaskan kepada keseluruhan kebijakan pendidikan nasional, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan perencanaan strategis yang memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan rencara strategis baik
- Mampu menyusun rencana operasional (Renop) pengembangan sekolah berlandaskan kepada keseluruhan rencana strategis yang telah disusun, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan perencanaan renop yang memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan rencana operasional yang baik.
- Mampu menyusun rencana tahunan pengembangan sekolah berlandaskan kepada keseluruhan rencana operasional yang telah disusun, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan perencanaan tahunan yang memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan rencana tahunan yang baik.
- Mampu menyusun rencana anggaran belanja sekolah (RAPBS) berlandaskan kepada keseluruhan rencana tahunan yang telah disusun, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan RAPBS yang memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan RAPBS yang baik.
- Mampu menyusun perencanaan program kegiatan berlandaskan kepada keseluruhan rencana tahunan dan RAPBS yang telah disusun, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan perencanaan program kegiatan yang memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan perencanaan program yang baik.
- Mampu menyusun proposal kegiatan melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan perencanaan program kegiatan yang memegang teguh prinsip-prinsip-prinsip penyusunan proposal yang baik.
- Menguasai teori dan seluruh kebijakan pendidikan nasional dalam pengorganisasian kelembagaan sekolah sebagai landasan dalam mengorganisasikan kelembagaan maupun program insidental sekolah.
- Mampu mengembangkan struktur organisasi formal kelembagaan sekolah yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan melalui pendekatan, strategi, dan proses pengorganisasian yang baik.
- Mampu mengembangkan deskripsi tugas pokok dan fungsi setiap unit kerja melalui pendekatan, strategi, dan proses pengorganisasian yang baik.
- Menempatkan personalia yang sesuai dengan kebutuhan
- Mampu mengembangan standar operasional prosedur pelaksanaan tugas pokok dan fungsi setiap unit kerja melalui pendekatan, strategi, dan proses pengorganisasian yang baik
- Mampu melakukan penempatan pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan prinsip-prinsip tepat kualifikasi, tepat jumlah, dan tepat persebaran.
- Mampu mengembangkan aneka ragam organisasi informal sekolah yang efektif dalam mendukung implementasi pengorganisasian formal sekolah dan sekaligus pemenuhan kebutuhan, minat, dan bakat perseorangan pendidikan dan tenaga kependidikan
- Mampu mengkomunikasikan visi, misi, tujuan, sasaran, dan program strategis sekolah kepada keseluruhan guru dan staf.
- Mampu mengkoordinasikan guru dan staf dalam merelalisasikan keseluruhan rencana untuk mengapai visi, mengemban misi, mengapai tujuan dan sasaran sekolah
- Mampu berkomunikasi, memberikan pengarahan penugasan, dan memotivasi guru dan staf agar melaksanakan tugas pokok dan fungsinya masing-masing sesuai dengan standar operasional prosedur yang telah ditetapkan
- Mampu membangun kerjasama tim (team work) antar-guru, antar- staf, dan antara guru dengan staf dalam memajukan sekolah
- Mampu melengkapi guru dan staf dengan keterampilan-keterampilan profesional agar mereka mampu melihat sendiri apa yang perlu dilakukan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing
- Mampu melengkapi staf dengan ketrampilan-ketrampilan agar mereka mampu melihat sendiri apa yang perlu dan diperbaharui untuk kemajuan sekolahnya
- Mampu memimpin rapat dengan guru-guru, staf, orangtua siswa dan komite sekolah
- Mampu melakukan pengambilan keputusan dengan menggunakan strategi yang tepat
- Mampu menerapkan manajemen konflik
- Mampu merencanakan kebutuhan guru dan staf berdasarkan rencana pengembangan sekolah
- Mampu melaksanakan rekrutmen dan seleksi guru dan staf sesuai tingkat kewenangan yang dimiliki oleh sekolah
- Mampu mengelola kegiatan pembinaan dan pengembangan profesional guru dan staf
- Mampu melaksanakan mutasi dan promosi guru dan staf sesuai kewenangan yang dimiliki sekolah
- Mampu mengelola pemberian kesejahteraan kepada guru dan staf sesuai kewenangan dan kemampuan sekolah
- Mampu merencanakan kebutuhan fasilitas (bangunan, peralatan, perabot, lahan, infrastruktur) sekolah sesuai dengan rencana pengembangan sekolah
- Mampu mengelola pengadaan fasilitas sesuai dengan peraturan yang berlaku.
- Mampu mengelola pemeliharaan fasilitas baik perawatan preventif maupun perawatan terhadap kerusakan fasilitas sekolah
- Mampu mengelola kegiatan inventaris sarana dan prasarana sekolah sesuai sistem pembukuan yang berlaku.
- Mampu mengelola kegiatan penghapusan barang inventaris sekolah
- Mampu merencanakan kerjasama dengan lembaga pemerintah, swasta dan masyarakat
- Mampu melakukan pendekatan-pendekatan dalam rangka mendapatkan dukukungan dari lembaga pemerintah, swasta dan masyarakat
- Mampu memelihara hubungan kerjasama dengan lembaga pemerintah, swasta dan masyarakat
- Mampu mengelola penerimaan siswa baru terutama dalam hal perencanaan dan pelaksanaan penerimaan siswa baru sesuai dengan kebutuhan sekolah
- Mampu mengelola penempatan dan pengelompokan siswa dalam kelas sesuai dengan maksud dan tujuan pengelompokan tersebut.
- Mampu mengelola layanan bimbingan dan konseling dalam membantu penguatan kapasitas belajar siswa
- Mampu menyiapkan layanan yang dapat mengembangkan potensi siswa sesuai dengan kebutuhan, minat, bakat, kreativitas dan kemampuan
- Mampu menetapkan dan melaksanakan tata tertib sekolah dalam memelihara kedisiplinan siswa
- Mampu mengembangkan sistem monitoring terhadap kemajuan belajar siswa
- Mampu mengembangkan sistem penghargaan dan pelaksanaannya kepada siswa yang berprestasi
- Menguasai seluk beluk tujuan nasional, tujuan pembangunan nasional, dan tujuan pendidikan nasional, regional, dan lokal secara tepat dan kompherensif sehingga memiliki sikap positif akan pentingnya tujuan-tujuan tersebut sebagai arah penyelenggaraan pendidikan dan terampil menjabarkannya menjadi kompetensi lulusan dan kompetensi dasar.
- Memiliki wawasan yang tepat dan komprehensif tentang kedirian peserta didik sebagai manusia yang berkarakter, berharkat, dan bermartabat, dan mampu mengembangan layanan pendidikan sesuai dengan karakter, harkat, dan martabat manusia.
- Memiliki pemahaman yang komprehensif dan tepat, dan sikap yang benar tentang esensi dan tugas profesional guru sebagai pendidik
- Menguasai seluk beluk kurikulum dan proses pengembangan kurikulum nasional sehingga memiliki sikap positif terhadap kebaradaan kurikulum nasional yang selalu mengalami pembaharuan, serta terampil dalam menjabarkannya menjadi kurikulum tingkat satuan pendidikan
- Mampu mengembangkan rencana dan program pembelajaran sesuai dengan kompetensi lulusan yang diharapkan
- Menguasai metode pembelajaran efektif yang dapat mengembangkan kecerdasan intelektual, spritual, dan emosional sesuai dengan materi pembelajaran
- Mampu mengelola kegiatan pengembangan sumber dan alat pembelajaran di sekolah dalam mendukung pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
- Menguasai teknik-teknik penilaian hasil belajar dan menerapkannya dalam pembelajaran
- Mampu menyusun program pendidikan per tahun dan per semester
- Mampu mengelola penyusunan jadwa pelajaran per semester
- Mampu melaksanakan monitoring dan evaluasi program pembelajaran dan melaporkan hasil-hasilnya kepada stakeholders sekolah.
- Mampu merencanakan kebutuhan keuangan sekolah sesuai dengan rencana pengembangan sekolah, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang.
- Mampu mengupayakan sumber-sumber keuangan terutama yang bersumber dari luar sekolah dan dari unit usaha sekolah.
- Mampu mengkoordinasikan pembelanjaan keuangan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan berdasarkan asas prioritas dan efisiensi
- Mampu mengkoordinasikan kegiatan pelaporan keuangan sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
- Mampu mengelola administrasi surat masuk dan surat keluar sesuai dengan pedoman persuratan yang berlaku
- Mampu mengelola administrasi sekolah yang meliputi administrasi akademik, kesiswaan, sarana/prasarana, keuangan, dan hubungan sekolah-masyarakat
- Mampu mengelola administrasi kearsipan sekolah baik arsip dinamis maupun arsip lainnya
- Mampu mengelola administrasi akreditasi sekolah sesuai dengan prinsip-prinsip tersedianya dokumen dan bukti-bukti fisik
- Mampu mengelola laboratorium sekolah agar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan pembelajaran siswa
- Mampu mengelola bengkel kerja agar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan pembelajaran keterampilan siswa
- Mampu mengelola usaha kesehatan sekolah dan layanan sejenis untuk membantu siswa dalam pelayanan kesehatan yang diperlukan
- Mampu mengelola kantin sekolah berdasarkan prinsip kesehatan, gizi, dan keterjangkauan
- Mampu mengelola koperasi sekolah baik sebagai unit usaha maupun sebagai sumber belajar siswa
- Mampu mengelola perpustakaan sekolah dalam menyiapkan sumber belajar yang diperlukan oleh siswa
- Mampu bertindak kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pekerjaan melalui cara berpikir dan cara bertindak
- Mampu memberdayakan potensi sekolah secara optimal ke dalam berbagai kegiatan-kegiatan produktif yang menguntungkan sekolah
- Mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan (kreatif, inovatif, dan produktif) di kalangan warga sekolah
- Mampu menata lingkungan fisik sekolah sehingga menciptakan suasana nyaman, bersih dan indah
- Mampu membentuk suasana dan iklim kerja yang sehat melalui penciptaan hubungan kerja yang harmonis di kalangan warga sekolah
- Mampu menumbuhkan budaya kerja yang efisien, kreatif, inovatif, dan berorientasi pelayanan prima
- Mampu mengembangkan prosedur dan mekanisme layanan sistem informasi
- Mampu menyusun format data base sekolah sesuai kebutuhan
- Mampu mengkoordinasikan penyusunan data base sekolah baik sesuai kebutuhan pendataan sekolah
- Mampu menerjemahkan data base untuk merencanakan program pengembangan sekolah
- Mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam manajemen sekolah
- Mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komukasi dalam pembelajaran, baik sebagai sumber belajar maupun sebagai alat pembelajaran
- Mampu merencanakan kegiatan produksi/jasa sesuai dengan potensi sekolah
- Mampu membina kegiatan produksi/jasa sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan yang profesional dan akuntabel
- Mampu melaksanakan pengawasan kegiatan produksi/jasa dan menyusun laporan
- Mampu mengembangkan kegiatan produksi/jasa dan pemasarannya
- Memahami peraturan-peraturan pemerintah yang berkaitan dengan standar pengawasan sekolah
- Melakukan pengawasan preventif dan korektif terhadap pelaksanaan kegiatan sekolah
Mayoritas Kepala Sekolah Lemah Manajerial dan Supervisi
Lambannya pimpinan sekolah dalam mengambil langkah terhadap perubahan menyebabkan reformasi pendidikan di Indonesia berjalan lambat. Berdasarkan data Kementrian Pendidikan Nasional sebanyak 70 persen dari 250 ribu kepala sekolah di Indonesia tercatat masih memiliki kelemahan dari segi manajerial dan supervisi.
Hal tersebut diungkapkan Sherly Iliana Iskandar dalam sidang promosi doktor Ilmu Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan di Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Jln. Dr. Setiabudhi Bandung, Senin (25/7).
Sementara itu, lanjut Sherly, berdasarkan hasil uji kompetensi kepala sekolah yang diadakan oleh Ditjen Penjaminan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) pada 2009 lalu, dua fungsi supervisi dan manajerial paling lemah hasilnya di antara sejumlah fungsi lainnya yakni kepribadian, sosial, evaluasi pendidikan, riset, dan pendidikan.
"Dari permasalahan tersebut dapat dilihat adanya kebutuhan mengenai kemampuan kepemimpinan dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, menurut Sherly yang berhasil mempertahankan desertasi berjudul "Kepemimpinan Sekolah Dalam Perspektif Global" dan meraih predikat cum laude, peningkatan kemampuan kepemimpinan dalam dunia pendidikan masih diperlukan
terutama peningkatan manajerial dan supervisi. Sikap apatis terhadap perubahan pun sedikit demi sedikit harus dihilangkan agar pimpinan sekolah bisa lebih cepat mengambil langkah.
0 komentar:
Posting Komentar