Jadwal UN di Aceh Dan Sekitarnya Bisa Diundur
Daerah yang terkena musibah gempa dan bencana alam dimungkinkan mendapatkan hak istimewa dalam penyelenggaraan ujian nasional. Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hamid Muhammad menyikapi gempa yang menimpa wilayah Aceh dan sekitar Sumatera, Rabu (11/4/2012) sore.
"Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan UN bisa diundur, tapi hanya khusus untuk daerah yang tertimpa bencana," kata Hamid kepada Kompas Cybermedia, Rabu sore, di Jakarta.
Akan tetapi, kata dia, sampai saat ini pihaknya belum memutuskan langkah-langkah strategis terkait adanya peristiwa tersebut. Pasalnya, Kemendikbud masih terus melakukan koordinasi dan pantauan khusus di daerah yang terkena guncangan gempa.
"Kami tentu berharap yang terbaik. Tapi, jika memang diperlukan, pelaksanaan UN di daerah itu sangat mungkin diundur," ujarnya.
Kemendikbud melakukan pantauan khusus kondisi pascagempa di Aceh karena peristiwa gempa kali ini berdekatan dengan pelaksanaan UN jenjang pendidikan menengah (SMA/SMK/MA) yang akan digelar Senin mendatang. Dia menjelaskan, pantauan dilakukan tidak hanya pada kemungkinan adanya korban tewas dari siswa peserta UN, tetapi juga bangunan sekolah yang rusak.
Gempa berdampak pada pendistribusian soal UN di Sumut
Gempa yang terjadi di Simeulue berkekuatan 8,5 Skala Richter (SR) pada Rabu pukul 15.38 WIB berdampak pada terganggunya pendistribusian naskah soal ujian nasional dari Medan ke pulau Nias.
Ketua panitia pelaksana Ujian Nasional (UN) Dinas Pendidikan Sumut Hendri Siregar di Medan Rabu mengatakan sesuai jadwal yang sudah direncanakan, seharusnya pukul 17.00 WIB, truk pengangkut naskah soal UN sudah menyeberang ke Pulau Nias.
Namun jadwal tersebut terpaksa berubah karena ombak pantai barat cukup tinggi yang diperkirakan akibat dampak gempa di Semeule Aceh. Akibatnya pihak pengelola pelabuhan Sibolga belum mengizinkan kapal untuk berlayar ke Nias.
Begitupun ia tetap berharap, ombak secepatnya kembali normal, karena sesuai jadwal yang telah ditentukan, naskah seharusnya sudah sampai di Nias Kamis pagi (12/3) setelah berangkat dari Medan Rabu Pukul 02.00 WIB.
"Kami berharap paling lambat pukul 20.00 WIB ini, kapal sudah bisa berangkat agar truk pengangkut naskah soal bisa sampai esok paginya di Nias dan soal bisa segera didistribusikan. Tapi itupun tergantung kondisi alam, kalau ternyata tidak juga membaik terpaksa besok pagi baru bisa menyeberang," katanya.
Sesuai rencana, pendistribusian naskah soal UN ke kabupaten/kota dilaksanakan empat hari dari mulai Rabu hingga Sabtu (11-14 April). Untuk hari pertama tujuan pendistribusian adalah Nias, Gunung Sitoli, Nias Utara, Nias Barat dan Nias Selatan.
Hari kedua bahan ujian akan dikirimkan ke Padang Sidempuan, Tapsel, Madina, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Sibolga dan Tapteng.
Kemudian hari ketiga naskah akan didistribusikan ke Batubara, Asahan, Tanjung Balai, Labuhan Batu Utara, Labuhan Batu, Labuhan Batu Selatan, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan dan Samosir.
Sementara pada hari terakhir bahan ujian akan dikirimkan ke kabupaten/kota terdekat seperti Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Pematang Siantar, Simalungun, Binjai, Langkat, Deliserdang, Serdang Bedagai, Tebing Tinggi dan Medan.
"Rencana pendistribusian ini sudah matang jauh-jauh hari dan daerah terjauh merupakan prioritas pendistribusian karena selain ketepatan waktu, keamananan soal harus sangat diperhatikan," katanya.
"Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan UN bisa diundur, tapi hanya khusus untuk daerah yang tertimpa bencana," kata Hamid kepada Kompas Cybermedia, Rabu sore, di Jakarta.
Akan tetapi, kata dia, sampai saat ini pihaknya belum memutuskan langkah-langkah strategis terkait adanya peristiwa tersebut. Pasalnya, Kemendikbud masih terus melakukan koordinasi dan pantauan khusus di daerah yang terkena guncangan gempa.
"Kami tentu berharap yang terbaik. Tapi, jika memang diperlukan, pelaksanaan UN di daerah itu sangat mungkin diundur," ujarnya.
Kemendikbud melakukan pantauan khusus kondisi pascagempa di Aceh karena peristiwa gempa kali ini berdekatan dengan pelaksanaan UN jenjang pendidikan menengah (SMA/SMK/MA) yang akan digelar Senin mendatang. Dia menjelaskan, pantauan dilakukan tidak hanya pada kemungkinan adanya korban tewas dari siswa peserta UN, tetapi juga bangunan sekolah yang rusak.
Gempa berdampak pada pendistribusian soal UN di Sumut
Gempa yang terjadi di Simeulue berkekuatan 8,5 Skala Richter (SR) pada Rabu pukul 15.38 WIB berdampak pada terganggunya pendistribusian naskah soal ujian nasional dari Medan ke pulau Nias.
Ketua panitia pelaksana Ujian Nasional (UN) Dinas Pendidikan Sumut Hendri Siregar di Medan Rabu mengatakan sesuai jadwal yang sudah direncanakan, seharusnya pukul 17.00 WIB, truk pengangkut naskah soal UN sudah menyeberang ke Pulau Nias.
Namun jadwal tersebut terpaksa berubah karena ombak pantai barat cukup tinggi yang diperkirakan akibat dampak gempa di Semeule Aceh. Akibatnya pihak pengelola pelabuhan Sibolga belum mengizinkan kapal untuk berlayar ke Nias.
Begitupun ia tetap berharap, ombak secepatnya kembali normal, karena sesuai jadwal yang telah ditentukan, naskah seharusnya sudah sampai di Nias Kamis pagi (12/3) setelah berangkat dari Medan Rabu Pukul 02.00 WIB.
"Kami berharap paling lambat pukul 20.00 WIB ini, kapal sudah bisa berangkat agar truk pengangkut naskah soal bisa sampai esok paginya di Nias dan soal bisa segera didistribusikan. Tapi itupun tergantung kondisi alam, kalau ternyata tidak juga membaik terpaksa besok pagi baru bisa menyeberang," katanya.
Sesuai rencana, pendistribusian naskah soal UN ke kabupaten/kota dilaksanakan empat hari dari mulai Rabu hingga Sabtu (11-14 April). Untuk hari pertama tujuan pendistribusian adalah Nias, Gunung Sitoli, Nias Utara, Nias Barat dan Nias Selatan.
Hari kedua bahan ujian akan dikirimkan ke Padang Sidempuan, Tapsel, Madina, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Sibolga dan Tapteng.
Kemudian hari ketiga naskah akan didistribusikan ke Batubara, Asahan, Tanjung Balai, Labuhan Batu Utara, Labuhan Batu, Labuhan Batu Selatan, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan dan Samosir.
Sementara pada hari terakhir bahan ujian akan dikirimkan ke kabupaten/kota terdekat seperti Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Pematang Siantar, Simalungun, Binjai, Langkat, Deliserdang, Serdang Bedagai, Tebing Tinggi dan Medan.
"Rencana pendistribusian ini sudah matang jauh-jauh hari dan daerah terjauh merupakan prioritas pendistribusian karena selain ketepatan waktu, keamananan soal harus sangat diperhatikan," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar