KLIK SALAH SATU iklan DIBAWAH INI DULU ^_^

br/>

Tampilkan postingan dengan label Casey Stoner. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Casey Stoner. Tampilkan semua postingan

Juara Dunia Motogp 2011 - Casey Stoner

The Young Australian Casey Stoner meraih impiannya dan impian para pendukungnya untuk menjadi juara dunia MotoGP musim ini. Stoner menyegel gelar ini setelah merebut juara pertama di MotoGP Australia yang berlangsung di Sirkuit Phillip Island, Minggu, 16 Oktober 2011. Merebut semuanya (kemenangan dan gelar juara dunia) pada balapan kampung di hari ulang tahunnya adalah sempurna.

Meski masih menyisakan dua seri lagi, poin Stoner tidak lagi terkejar oleh pesaing terkuatnya, Jorge Lorenzo. Walaupun di dua balapan terakhir, Sepang dan Valencia Casey absen dan duduk manis sambil minum kopi sementara Jorge Lorenzo meraih podium 1 untuk dua balapan tersisa, tapi nilai sejumlah 325 poin tak mungkin terkejar sehingga ia berhak mengklaim juara dunia MotoGP untuk kedua kali sepanjang karir tepat di hari ulang tahunnya. Pencapaian prestasi Casey Stoner ini sesuai dengan Prediksi Juara Dunia Motogp 2011 yang pernah kami sampaikan pada Anda.


"It's not the way you want to win a championship," ... "But we had a lot of momentum going into the race. To win a fifth race here, a series title, and on my birthday, nothing gets better than today."


Donasi 25 poin pada seri ke-16 ini membuat posisi Stoner di puncak klasemen sementara tak terkejar lagi. Dengan dua seri tersisa, pebalap Australia tersebut tak mungkin bisa dikejar oleh pebalap Yamaha, Jorge Lorenzo, yang tak bisa tampil di GP Australia. Satu-satunya rival yang bisa menjegal Stoner untuk lebih cepat menjadi juara dunia tersebut absen akibat kecelakaan saat sesi pemanasan pada Minggu pagi, sehingga mengalami cedera.

Terlepas dari absennya Lorenzo, yang membuat perjalanan Stoner menjadi sangat licin untuk memastikan diri menjadi juara dunia, performa pebalap ini memang sangat memukau. Buktinya, sebelum GP Australia ini dia 13 kali berturut-turut selalu naik podium (total 14 dan sekali gagal menyelesaikan lomba akibat kecelakaan bersenggolan dengan Valentino Rossi pada seri kedua di Jerez), dan delapan kali menjadi juara.

Maka, bukan sebuah kebetulan jika Stoner menyempurnakan kesuksesannya menjadi juara dunia untuk kedua kalinya di kelas MotoGP dengan kemenangan di Sirkuit Phillip Island, tepat pada hari ulang tahunnya yang ke-26. Apalagi, sejak 2007, ketika untuk pertama kalinya merajai kelas premier ini, Stoner selalu menang. Artinya, pada lima musim terakhir Stoner tak terkalahkan pada balapan di rumahnya sendiri.

Menyimak kisah perjalanan Stoner di kelas MotoGP, ada hal yang unik. Dari dua gelar juara yang diraih, Stoner selalu bersama sebuah tim baru. Dia sukses mendobrak kemapanan tim-tim juara.

Pada tahun 2007, Stoner, yang setahun sebelumnya terjun ke MotoGP bersama tim LCR Honda, membuat sejarah bagi tim Ducati dan juga dirinya sendiri, karena untuk pertama kalinya mereka merasakan gelar juara dunia MotoGP. Dalam debutnya bersama tim yang bermarkas di Bologna tersebut, Stoner langsung membuat kejutan dengan menorehkan 10 kemenangan, 14 kali naik podium, dan lima kali pole position, sehingga merengkuh gelar juara dunia yang sebelumnya berada di genggaman Nicky Hayden. Ducati pun berhak meraih gelar juara dunia konstruktor, setelah merampasnya dari Honda.

Namun dalam perjalanannya selama tiga musim ke depan setelah menjadi juara dunia, performa Stoner dan Ducati mulai menurun. Mereka ditenggelamkan oleh Yamaha, yang memiliki dua pebalap tangguh, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, yang secara bergantian menjadi juara dunia.

Nah, pada akhir musim 2010, Stoner memutuskan untuk pindah ke tim Repsol Honda. Dalam debutnya bersama tim asal Jepang itu, Stoner kembali menunjukkan performa yang sangat menjanjikan. Dia langsung meraih kemenangan pada seri pembuka musim 2011 di Qatar.

Sempat gagal pada seri kedua akibat jatuh setelah bersenggolan dengan Rossi, yang pindah dari Yamaha ke Ducati, Stoner bisa bangkit lagi. Dia selalu naik podium, dan mencapai puncaknya di GP Australia, Minggu (16/10/11), ketika meraih kemenangan sekaligus memastikan diri menjadi juara dunia. Dia merebut gelar yang musim lalu berada di genggaman Lorenzo.

Ini menjadi gelar juara dunia kedua Stoner di kelas MotoGP. Kemenangan kelima secara berturut-turut di Phillip Island ini pun memastikan Honda sebagai juara konstruktor, meskipun balapan masih tersisa dua seri lagi. Artinya, Honda kembali merasakan kenikmatan menjadi raja setelah paceklik mahkota juara sejak 2006, dan mereka menutup era mesin 800cc dengan prestasi membanggakan.

Bagaimana dengan musim depan ketika MotoGP beralih ke mesin 1.000cc? Patut ditunggu, karena persaingan bakal seru. Pasalnya, semua tim pabrik sudah mempersiapkan diri dari sekarang, termasuk Ducati, yang mengalami masa terburuk pada musim 2011 ini pasca ditinggal Stoner.

Jalannya Balapan di Philip Island

Stoner sebagai pemegang pole position tidak melepaskan pucuk pimpinan balapan. Pembalap kelahiran Australia itu langsung melesat meninggalkan lawan-lawannya. Para lawan kemudian hanya bisa memperebutkan posisi di belakang Stoner.

Marco Simoncelli, Andrea Dovizioso, dan Dani Pedrosa berusaha duduk di peringkat dua. Namun, Simoncelli yang memulai start di peringkat tiga, bisa terus bertahan di peringkat dua dan ditempel ketat Dovizioso serta Pedrosa.

Tapi malang buat pembalap Ducati Valentino Rossi yang memulai strat di posisi 13. Dia gagal melanjutkan lomba setelah terjatuh saat mencoba menyalip Loris Capirossi di lap 13.

Rossi mencoba melanjutkan lomba dengan motornya. Namun, usaha itu hanya bertahan dua lap sebelum akhirnya dia harus pasrah gagal finish.

Di sisa tujuh lap lagi, Stoner dan Simoncelli terus melesat di posisi satu dan dua. Meninggalkan Dovizioso dan Pedrosa bersaing sengit memperebutkan peringkat tiga.

Di sisa empat lap lagi, hujan turun mengguyur Sirkuit Phillip Island. Namun, ketika para pembalap lain langsung mengganti motornya dengan ban yang sesuai dengan kondisi tersebut, Stoner bertahan dengan tunggangannya.

Keputusan ini terbukti tepat karena hujan ternyata hanya berlangsung sesaat. Stoner tetap melanjutkan lomba dan memimpin jalannya balapan.

Sampai akhirnya ia menjadi pembalap pertama yang menyentuh finis dan 25 poin cukup menghantarkannya jadi juara dunia dengan 325 poin di klasemen pembalap. dan tak bisa terkejar lagi oleh Jorge Lorenzo (260 poin) di dua seri tersisa, Sepang dan Valencia. Dengan memenangi balapan ini Casey Stoner pun mengukuhkan dirinya sebagai Raja Sirkuit Philip Island dan membuktikan dirinya sebagai yang Tercepat di Muka Bumi, Juara Dunia Motogp 2011.

Penampilan gemilang Casey Stoner musim ini dengan potensi yang dimilikinya, Stoner diyakini akan mampu menyamai rekor juara dunia Valentino Rossi.

Sebuah raihan fantastis berhasil dicapai oleh pembalap Honda itu. Dari 16 balapan yang sudah dipentaskan, Stoner sukses menempati podium sebanyak 15 kali dan memenangi lomba sembilan di antaranya.

MotoGP Jerez menjadi satu-satunya seri dimana Stoner gagal meraih podium. Tapi hal itu bukan karena tercecer dari pembalap lainnya, melainkan karena kerusakan mesin yang memaksa Stoner harus mengakhiri lomba di lap ke-7.

Sampai saat ini Stoner masih memimpin klasemen sementara dengan 325 poin dengan kejuaraan menyisakan 2 seri saja. Pembalap Australia itu pun sudah mencapai titel juara dunia untuk kali kedua.

Melihat penampilan Stoner yang fantastis, kita yakin kalau Stoner bisa mencapai sesuatu yang lebih. Jika selalu tampil konsisten, bukan mustahil Stoner akan dapat menyamai rekor juara Doohan (lima kali juara) dan Rossi (tujuh kali juara).

Warga Philip Island Sambut Kemanangan Stoner Juara Dunia 2011

Kemenangan brilian Casey Stoner merengkuh titel Juara Dunia Motogp 2011 disambut penonton di tribun dan tempat lainnya di Philip Island, langsung berdiri dan mengibarkan bendera Australia beberapa saat sebelum Stoner mencapai finis. Mereka menyambut putra Australia itu meraih gelar kedua juara dunianya.

Kemenangan Stoner disambut sukacita tim Repsol Honda. Namun yang lebih terlihat gembira tentu adalah sang istri, Adriana Stoner, dan kedua orangtuanya yang terlihat berada di ruang oficial kru. Setelah disalami kru, Stoner langsung menghampiri Andriana di samping podium. Sang istri pun menyambut dengan sebuah pelukan. Dan ia telah menyiapkan kaos bertuliskan World Champions MotoGP 2011 yang kemudian dikenakan sang juara dunia, Casey Stoner.

Prediksi Juara Dunia Motogp 2011

Dengan berbasis performa yang kuat dan brilian dari Casey Stoner dalam kancah balap Motogp 2011 kami menyampaikan Prediksi Juara Dunia Motogp 2011 untuk Anda yang menyenangi motosport. Perubahan mental yang signifikan dari Stoner dari pebalap yang mudah kecewa jika dirinya mengalami kekalahan menjadi seorang pebalap tangguh yang bermentalkan Juara Dunia, nyaris setara Rossi merupakan modal yang sangat penting. Banyak fans Stoner mengkritik pedas di era tahun 2007-an, bahwa keberhasilan ia menjejak tangga Juara Dunia dengan nyaris mendominasi di setengah musim pertama, itu karena penampilan motor dan bannya yang bagus ketimbang bakat Stoner sendiri. Akan tetapi di musim ini kami melihat bahwa kans Stoner untuk menjadi Juara Dunia Motogp 2011 yang semakin terbuka itu bukan karena motornya, tetapi merupakan gabungan perfoma motor dan skills - mental yang ciamik yang sangat mendukung Stoner menjadi Juara Dunia Motogp 2011.


Empat tahun lalu Casey Stoner meraih gelar juara dunia pertamanya bersama Ducati.

Di musim pertamanya bersama Honda, dia dijagokan bakal bisa mengulang sukses tersebut.

Meski baru pindah dari Ducati, Stoner sudah berhasil menunjukkan indikasi kalau dia akan mampu bersaing dalam perebutan gelar juara dunia musim 2011. Pada empat sesi tes musim dingin yang sudah digelar, pebalap asal Australia itu tak pernah keluar dari posisi tiga besar.

Keberhasilan di pra musim yang didapat Stoner tersebut tak lepas dari performa mesin baru Honda yang sangat mumpuni. Status favorit Stoner didukung dengan kurang kompetitifnya beberapa pesaing di papan atas seperti Valentino Rossi dan juara dunia musim lalu, Jorge Lorenzo.

Fakta tersebutlah yang kemudian membuat Stoner dianggap pantas berada di urutan teratas daftar calon juara dunia. Pendapat yang diamini oleh pesaingnya dari Monster Yamaha Tech 3, Colin Edwards.

Edwards mengakui beberapa kali berada di belakang Casey di (tes) musim dingin ini dan yang terbaik adalah bilang no comment. Stoner mengendarai dengan baik dan motornya jelas bekerja dengan baik jadi kami harus bekerja keras untuk bisa mengalahkan dia. Stoner lebih matang dibanding musim lalu dan Edwards tak bisa melihat ada pebalap yang bisa menghentikan dia.

Dilanjutkan pebalap asal Amerika Serikat itu, sejak masih di Ducati Stoner sudah menunjukkan kalau dia adalah pebalap yang cepat. Kemampuan tersebut kini bisa lebih maksimal setelah dia mendapatkan motor yang sesuai karena Honda lebih mudah dikendalikan dibanding Ducati.

Jelaskan akan sulit bagi siapapun termasuk Rossi dan Lorenzo untuk mengalahkan dia, sederhana saja. Dia sangat cepat kita tahu sejak lama kalau dalam hal kecepatan dialah yang tercepat. Ducati jelas tak mudah dikendarai. Dia mungkin berpikir menjalani hidup yang lebih mudah sekarang dan dia bisa berhenti di tengah balapan untuk istirahat merokok jika dia mau.

Stoner dan Honda adalah sebuah kombinasi yang sempurna. Bintang MotoGP Oakley Casey Stoner di awal musim sering/selalu mengukuhkan eksistensinya sebagai pembalap tercepat di musim pertama MotoGP di Qatar, menekuk rekan sesama Oakley Jorge Lorenzo dengan unggul 3.44 detik di Sirkuit Losail. Pembalap berusia 27 tahun ini mempertegas dominasinya dengan menyapu bersih tiga sesi latihan sebelumnya.

Sang pembalap berbahaya Oakley ini berusaha tidak terpengaruh saat Pedrosa mengambil alih posisinya memimpin di depan. Ia bahkan membiarkan Lorenzo menyalip untuk merebut posisinya saat awal lap. Tapi mental dan fokus seorang Casey Stoner memang patut diacungi jempol, ia mengerahkan seluruh kemampuannya untuk mengambil alih lap kedua, diikuti Pedrosa di belakangnya yang muncul dari posisi lima yang akhirnya harus mengakui kehebatan sang pembalap Aussie ini.

Casey Stoner, sang penghajar lintasan kasar MotoGP "The Young Australian" memang selalu jadi ancaman di atas sirkuit. Ia menjadi rival yang kerap memaksa juara Valentino Rossi maupun Jorge Lorenzo mengakui kepiawaiannya di beberapa seri. Seorang yang awalnya tidak pernah diperhitungkan, penyandang nama panggung “Crashy Stoner” karena tabrakan yang berkali-kali dialaminya hingga dianugrahi julukan “Baby-faced Assasin dan “The Number One” oleh para penikmat balapan roda dua.

Lahir di Southport, Queensland Australia, tepatnya tanggal 16 Oktober 1985, ia dibesarkan di tengah-tengah keluarga yang memang sangat akrab dengan dunia balapan. Casey Stoner merupakan anak kedua dari pasangan Colin Stoner (seorang tukang cat keliling yang sering menjadi pembalap motor amatir, yang kelak menjadi mentor sekaligus manajernya) dan Bronwyn. Casey memiliki seorang kakak perempuan bernama Kelly Stoner yang juga memiliki kesamaan hobi dan sering turun dalam ajang balapan motor amatir daerahnya. Sejak dini, Stoner sudah mengenal dunia balap motor. Tahun 1993, keluarga Stoner pindah dari Southport menuju ke Kurri Kurri di New South Wales dalam upaya mereka mendukung Stoner kecil mengikuti balapan. Sepeda motor pertamanya ia jajal pada usia 4 tahun setelah diajarkan oleh kakaknya dan mulai ikut kompetisi dalam sebuah balapan tanah kelas U9 (di bawah usia 9 tahun) di Gold Coast, Australia.

Colin Stoner, ayah Casey pernah berujar, "Ia tahu betul apa yang harus dilakukan pada motornya agar memberikan feedback terbaik”. Casey menunggangi kendaraannya hingga titik ekstrem parameter pada umumnya. Eksperimennya dianggap keluar jalur, tidak lazim, terlebih kegilaan yang coba direpresentasikannya di atas sirkuit. Yang terbersit di rider Oakley ini hanyalah, ia tidak akan pernah mendapatkan semua kesempatan jika ia tidak memicu maksimal walau kesempatan menang sama besarnya dengan peluang kecelakaan. Baginya, kecelakaan adalah sebagian kecil jalan menuju peluang untuk menang. Push to the limits, dengan kesamaan filsafat inilah ia mempercayakan teknologi Oakley, pemimpin inovasi teknologi eyewear terdepan di dunia untuk melindungi matanya saat berpacu di sirkuit.

Prestasi ditambah nyali nekad saat mengendarai motornya telah menginspirasi Oakley untuk mengeluarkan edisi Ducati Scalpel Casey Stoner Signature Series, eyewear dengan tulisan “Stoner 27” yang terukir di bagian bawah, dibalut dengan frame polished black tergurat warna “Ducati” merah. Ia menjadi contoh nyata tentang kerja keras dan konsistensi hidup.

Casey sendiri mengakui tidak lantas cepat puas akan hasil gemilang ini, ia menyadari tantangan di depan dan bersiap demi perhentian berikutnya di Jerez, Spanyol (3 April 2011).

“Sangat beresiko tinggi untuk menganggap enteng track-track di Jerez di mana saya selalu gagal sebelumnya. Tapi Jerez jadi salah satu sirkuit yang paling saya tunggu tahun ini buat pertarungan level tertinggi bersama Lorenzo dan Pedrosa. Gak ada yang lebih saya inginkan selain awal yang bagus untuk memulai sebuah musim, tapi bukan berarti juga saya puas dan sampai di sini, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.” lanjut Casey mantap.


Kerja Keras Merupakan Kunci Kemenangan Stoner


Salah satu bukti kerja kerasnya adalah pada balapan MotoGP Republik Ceko. Casey Stoner sempat mengalami masalah dengan motornya. Pada sesi latihan hari Jumat, Stoner dua kali kalah dari rekannya di Repsol Honda, Dani Pedrosa. Meski sempat jadi yang tercepat di sesi latihan ketiga, tapi dia kembali menurun di sesi kualifikasi. Alhasil, dia pun cuma bisa menempati posisi start ketiga.

Tetapi Stoner berjuang keras untuk membuat motor bekerja seperti yang diinginkan dan sampai akhir kualifikasi ia masih melakukannya untuk mendapatkan yang performa yang diinginkan. Kemudian Stoner melakukan sesuatu yang berbeda di sesi pemanasan dan motor tak bekerja pada arah yang tepat.

Namun, Stoner memperbaiki performanya saat balapan. Pasca jatuhnya Pedrosa di lap ketiga, pebalap Australia ini melesat ke depan dan tak terkejar lagi hingga finis.

Stoner telah berusaha lebih keras daripada yang ia lakukan pada saat latihan. Ia tak terlalu percaya diri dengan motor sepanjang akhir pekan ini dan ia memutuskan untuk mencoba sesuatu yang belum pernah ia lakukan sebelumnya.

Kalau pada akhirnya Stoner bisa juara MotoGP Republik Ceko, itu berkat kerja keras yang dia lakukan.

Dengan empat seri yang tersisa dan tambahan 100 poin bagi yang memenangi keempatnya, Stoner memang masih harus bekerja keras untuk memenangi dua seri guna memastikan gelar juara bagi tim Honda. Tim Honda sudah sangat haus gelar karena terakhir menyabet gelar juara adalah pada tahun 2006 oleh Nicky Hayden.

Dalam perlombaan di Sirkuit Motegi, Jepang, pada 2 Oktober mendatang, tim Honda juga mendesak Stoner untuk menjadi juara. Tim Honda tidak pernah menang di kandangnya sendiri sejak tahun 2004. Tahun lalu, Stoner menjadi juara di Sirkuit Motegi tetapi bersama tim Ducati.

Honda telah membuat kemajuan yang hebat dari tahun lalu. Sehingga dengan motor yang

cepat maka akan memudahkan Stoner meraih gelar juara. Stoner sungguh cepat dan dia punya perasaan yang bagus. Dan dia juga punya motor yang hebat jadi ini akan lebih mudah.

Dengan memenangi delapan dari tiga belas seri awal MotoGP 2011, Casey Stoner jelas

tak bisa dipandang sebelah mata. Stoner pun disebut sebagai pembalap dengan talenta murni dan memang ia pantas menjadi Juara Dunia Motogp 2011. Adalah Jarvis sebagai sesepuh Yamaha Lin Jarvis, mengatakan bahwa : Casey Stoner punya talenta murni. Casey dengan Honda yang sudah berubah adalah sebuah kombinasi bagus.


Copyright@www.secepat-speedy.blogspot.blogspot.com All rights reserved

Casey Stoner

Casey Stoner lahir di Southport, Queensland Australia, tepatnya tanggal 16 Oktober 1985, ia dibesarkan di tengah-tengah keluarga yang memang sangat akrab dengan dunia balapan. Casey Stoner merupakan anak kedua dari pasangan Colin Stoner (seorang tukang cat keliling yang sering menjadi pembalap motor amatir, yang kelak menjadi mentor sekaligus manajernya) dan Bronwyn. Casey memiliki seorang kakak perempuan bernama Kelly Stoner yang juga memiliki kesamaan hobi dan sering turun dalam ajang balapan motor amatir daerahnya. Sejak dini, Stoner sudah mengenal dunia balap motor. Tahun 1993, keluarga Stoner pindah dari Southport menuju ke Kurri Kurri di New South Wales dalam upaya mereka mendukung Stoner kecil mengikuti balapan. Sepeda motor pertamanya ia jajal pada usia 4 tahun setelah diajarkan oleh kakaknya dan mulai ikut kompetisi dalam sebuah balapan tanah kelas U9 (di bawah usia 9 tahun) di Gold Coast, Australia.

Colin Stoner, ayah Casey pernah berujar, "Ia tahu betul apa yang harus dilakukan pada motornya agar memberikan feedback terbaik”. Casey menunggangi kendaraannya hingga titik ekstrem parameter pada umumnya. Eksperimennya dianggap keluar jalur, tidak lazim, terlebih kegilaan yang coba direpresentasikannya di atas sirkuit. Yang terbersit di rider Oakley ini hanyalah, ia tidak akan pernah mendapatkan semua kesempatan jika ia tidak memicu maksimal walau kesempatan menang sama besarnya dengan peluang kecelakaan. Baginya, kecelakaan adalah sebagian kecil jalan menuju peluang untuk menang. Push to the limits, dengan kesamaan filsafat inilah ia mempercayakan teknologi Oakley, pemimpin inovasi teknologi eyewear terdepan di dunia untuk melindungi matanya saat berpacu di sirkuit.

Prestasi ditambah nyali nekad saat mengendarai motornya telah menginspirasi Oakley untuk mengeluarkan edisi Ducati Scalpel Casey Stoner Signature Series, eyewear dengan tulisan “Stoner 27” yang terukir di bagian bawah, dibalut dengan frame polished black tergurat warna “Ducati” merah. Ia menjadi contoh nyata tentang kerja keras dan konsistensi hidup.

Kemenangan Stoner di MotoGP Amerika Serikat digunakannya untuk memperingatkan rival-rivalnya. Setelah tiga seri gagal meraih kemenangan, Stoner membuktikan masih menjadi kandidat kuat juara dunia MotoGP tahun ini.

Keluarga dan teman

Casey Stoner pertama kali bertemu dengan Adriana Tuchyna yang berasal dari Adelaide pada balapan MotoGP Australia 2003. Hubungan antara Stoner dan Adriana dimulai di tahun 2005 saat Adriana berusia 16 tahun. Perihal pernikahannya ini, Stoner sempat berujar bahwa:
Di luar balapan, Casey Stoner termasuk orang yang ramah dan memiliki banyak teman. Salah satu teman dekat Stoner adalah Kimi Raikkonen. Kimi berujar bahwa Stoner memiliki kemampuan yang bagus dan bisa menjadi juara dunia jika waktunya tepat. Dalam pertemuan kedua mereka di tahun 2008, di saat Kimi dan Stoner resmi menyandang gelar juara dunia, kedua pembalap ini sama sekali tidak pernah menyangka, angan-angan mereka saat bergabung bersama tim baru yang masih asing kultur budayanya ternyata berbuah manis, yaitu gelar juara dunia.
Alonso dan Stoner bertemu pada acara ski tahunan serupa di awal 2010, dan saat itu Stoner sukses merepotkan Alonso dalam sebuah balapan mobil diatas es. Usai lomba, Alonso menilai bahwa Stoner walaupun terbilang awam dengan dunia balapan roda empat, tapi ia mampu dengan cepat menyesuaikan diri dan bisa menyaingi para seniornya yang lebih berpengalaman dengan balapan roda empat. Sementara itu, awal mula pertemuan dan persahabatan Stoner dengan Schumi dimulai di pertengahan 2008 saat Schumi mengetes motor Ducati Desmosedici milik Stoner. Saat itu, Schumi juga tidak malu-malu untuk bertanya karakteristik motor Ducati-nya kepada Stoner, dan Stoner dengan ramah membantu Schumi selama pengetesan berlangsung.

Harapan Menapaki Karir V8

Casey Stoner mengungkapkan bahwa di masa yang akan datang, usai dirinya pensiun sebagai pembalap MotoGP, dirinya berkeinginan untuk turun di ajang balapan mobil. Stoner sendiri rupanya sering menguji coba mobil-mobil berteknologi tinggi, diantaranya adalah ketika ia mengetes mobil Alfa Romeo 8C Competizione di tahun 2008, usai ia menjadi juara dunia MotoGP. Stoner sendiri termasuk salah satu yang beruntung karena ia bisa mendapatkan mobil tersebut secara cuma-cuma sebagai hadiah atas prestasinya menjadi juara dunia 2007.
Pertengahan 2008, saat ia "membimbing" Michael Schumacher dalam tes Ducati Desmosedici, Stoner juga mengisyaratkan bahwa ia ingin menjajal mobil Formula 1. Ayah Stoner, yaitu Colin, mengungkapkan bahwa dirinya akan sangat senang bila usai pensiun sebagai pembalap MotoGP, putranya kembali pulang ke Australia dan memulai karir baru sebagai wirausahawan di bidang peternakan dan pertanian. Stoner kemudian membenarkan perkataan ayahnya ini, dan ia punya keinginan kuat untuk melakoni pekerjaan tersebut. Stoner juga bercita-cita ingin membuka sekolah balapan di negara asalnya, yaitu Australia, dalam rangka mengajak pemuda dan pemudi Australia untuk turun menjajal ajang balapan internasional.

Kritik dan kontroversi


Stoner dikenal sebagai pembalap yang mudah kecewa jika dirinya mengalami kekalahan atau terkena kritik dari orang lain. Fans MotoGP melihat kesuksesan Stoner saat itu berdasar dari penampilan motor dan bannya yang bagus ketimbang bakat Stoner sendiri. Pada tahun 2008 juga, Stoner sempat mendapatkan kritik pedas dari sebuah organisasi kesehatan di Australia seputar timnya yaitu Ducati yang lebih memilih bekerjasama dengan pabrikan rokok Philip Morris (Marlboro). Organisasi kesehatan tersebut menyebutkan, Stoner yang merupakan seorang atlet dan bukan perokok memilih langkah yang salah dengan bergabung bersama tim yang mempromosikan produk rokok dalam sebuah kompetisi olahraga.

Casey Stoner Kandidat Terkuat Juara Dunia

Bukannya menutup mata terhadap hasil balapan motogp di Jerez dimana Casey Stoner tak menuai angka satu pun. Akan tetapi kalau melihat skill dan talenta Casey Stoner kami berani mengatakan bahwa Ia Calon Terkuat Juara Dunia Motogp 2011. Sejak Motogp 2011 digelar di Qatar Casey sang Bintang MotoGP kembali mengukuhkan eksistensinya sebagai pembalap tercepat di musim pertama MotoGP di Qatar , Senin dinihari kemarin, menekuk rekan sesama Jorge Lorenzo dengan unggul 3.44 detik di Sirkuit Losail. Pembalap berusia 27 tahun ini mempertegas dominasinya dengan menyapu bersih tiga sesi latihan sebelumnya. Walaupun begitu, ia tidak memulai start dengan bagus.

Casey Stoner tidak memulai start dengan baik dan ia mulai khawatir posisinya bakal direbut pembalap-pembalap lain di belakangnya. Lap awal benar-benar sangat sulit baginya bertarung bersama motor dengan tanki penuh. Tapi ia meyakinkan dirinya, dan saat ia merasa nyaman ia memutuskan untuk bertarung sepenuh hati dan terus melaju.

Sang pembalap berbahaya ini berusaha tidak terpengaruh saat Pedrosa mengambil alih posisinya memimpin di depan. Ia bahkan membiarkan Lorenzo menyalip untuk merebut posisinya saat awal lap. Tapi mental dan fokus seorang Casey Stoner memang patut diacungi jempol, ia mengerahkan seluruh kemampuannya untuk mengambil alih lap kedua, diikuti Pedrosa di belakangnya yang muncul dari posisi lima yang akhirnya harus mengakui kehebatan sang pembalap Aussie ini.


Casey Stoner, sang penghajar lintasan kasar MotoGP asal Australia memang selalu jadi ancaman di atas sirkuit. Ia menjadi rival yang kerap memaksa juara dunia Valentino Rossi maupun Jorge Lorenzo mengakui kepiawaiannya di beberapa seri. Seorang yang awalnya tidak pernah diperhitungkan, penyandang nama panggung “Crashy Stoner” karena tabrakan yang berkali-kali dialaminya hingga dianugrahi julukan “Baby-faced Assasin dan “The Number One” oleh para penikmat balapan roda dua.

Kegagalannya di sirkuit Jerez di awal musim mudah-mudahan tak telalu berpengaruh padanya. Seperti kita tahu bahwa kegagalan Casey Stoner menuai angka di Jerez tidak lepas dari kesalahan yang dilakukan Valentino Rossi. Keduanya pun terlibat percakapan usai balapan. Apa?

Saat itu Rossi berusaha menyalip Stoner dari sisi dalam tikungan, untuk menempati posisi dua. Namun, usaha itu tidak sempurna dan Rossi terjatuh dari motor.

Insiden itu lantas berimbas secara negatif untuk Stoner yang tepat ada di sisi kiri Rossi. Stoner ikut terjatuh dari motornya.

Usai terjatuh, Rossi masih bisa melanjutkan balapan dan bahkan finis di posisi lima. Sedangkan nasib Stoner jauh lebih buruk karena tak dapat meneruskan sehingga hampa angka.

Segera setelah balapan, si rider Ducati yang merasa bersalah kemudian mencari Stoner ke pit Honda. Di sana Rossi terlibat pembicaraan dengan Stoner, setelah keduanya terlihat berjabat tangan.

Berikut percakapan Rossi dengan Stoner, sebagaimana dilansir oleh situs Crash:

Stoner (tersenyum): Bagaimana bahumu? Apa baik-baik saja?

Rossi (masih mengenakan helm): Aku sangat menyesal

Stoner: Tak apa-apa. Kamu masih memiliki masalah dengan bahumu?

Rossi: Aku membuat sebuah kesalahan

Stoner: Yeah. Keinginanmu tadi jelas melebihi kemampuanmu (ingin menyalip)

Rossi: Eh?

Stoner: Keinginan melebihi kemampuan

Rossi: Aku sangat menyesal

Stoner: Tidak masalah

Sapaan yang sopan dari seorang Casey memang melebihi mentalitas jawara Rossi, ia terkesan tak dendam walaupun ada kesan menyalahkan tapi dibuat dalam bahasa sesopan mungkin. Casey Stoner memang Kandidat Terkuat Juara Dunia 2011!

Copyright@www.sumber-informasi-kita.blogspot.com All rights reserved, written by Drs. Asep Dewan, SH

Penampilan Brilian Casey Stoner Menangkan GP Amerika

Kemenangan kelima Casey Stoner di Motogp Laguna Seca Amerika, boleh dibilang kemenangan yang fastastis sehingga layak mendapat pujian "Penampilan Brilian Casey Stoner Menangkan GP Amerika". Betapa tidak Casey yang sempat dikalahkan Lorenzo di Kualifikasi berhasil menapaki podium pertama berkat kehandalan mengendarai Honda RC212V. Berkat kecerdikannya juga tekanan terberat dari rivalnya Lorenzo yang belakangan ini sering menghambat kemenangan Stoner berhasil diatasi sehingga Casey Stoner tetap berhasil mempertahankan puncak klasemen dengan total perolehan poin sebesar 193 berhasil berselisih sebesar 20 poin dari saingan terdekatnya Jorge Lorenzo yang hanya mengantongi 173 poin.

Kedigjayaan Jorge Lorenzo yang stabil dengan teknik yang mumpuni memberi tekanan kepada Casey Stoner di seri-seri belakangan ini, rahasianya ternyata berasal dari belajar mengendarai dirt bike dengan sang legenda Kenny Roberts Sr. Ya, Lorenzo sempat belajar dengan dirt bike di area peternakan milik Roberts Sr.
Dengan kemengan spektakuler itu Stoner bisa melakukan pembalasan yang sempurna setelah dia secara menyakitkan ditaklukkan di Italia dan Jerman. Waktu itu dia selalu memimpin jalannya lomba, tetapi pada akhirnya dikalahkan dan harus puas finis pada posisi ketiga. Di Italia, Stoner dilibas Lorenzo, sedangkan di Jerman dia menyerah dari rekan setimnya, Dani Pedrosa, yang kali ini finis di posisi ketiga.

Raihan poin sempurna di GP Amerika Serikat ini membuat Stoner kembali melebarkan jarak dengan Lorenzo di klasemen sementara. Kini, juara dunia 2007 tersebut mengumpulkan total 193 atau unggul 20 poin atas Lorenzo yang merupakan rival terdekatnya. Hasil di Laguna Seca ini pun membuat Stoner meraih kemenangan kelima sepanjang musim 2011, setelah menang di seri pembuka di Qatar, serta tiga kemenangan beruntun di Perancis, Catalunya, dan Inggris.

Sementara itu, Valentino Rossi, yang memutuskan untuk tetap menggunakan Ducati versi GP11.1, yang sudah digunakan sejak GP Belanda pada 25 Juni lalu, masuk finis di urutan keenam. Dia satu strip di depan rekan setimnya yang menggunakan GP11, Nicky Hayden. Namun, hasil ini membuat Rossi harus turun ke posisi kelima klasemen sementara karena digeser Pedrosa.

Jalannya balapan

Ketika lampu merah padam, Lorenzo langsung melejit untuk mempertahankan posisinya sebagai pemegang posisi pemuncak. Sementara itu, trio Repsol Honda, Pedrosa, Stoner dan Dovizioso, berada di belakangnya, disusul jagoan Gresin Honda, Marco Simoncelli. Rossi pun melakukan start bagus sehingga bisa menggeser Spies yang start dari urutan keempat, disusul Nicky Hayden.

Pada lap ketiga, Spies berhasil melewati Rossi di tikungan ke kiri. Sementara itu di bagian depan, Pedrosa terus memberikan ancaman kepada Lorenzo setelah dia mencatatkan lap tercepat sehingga gapnya dengan pebalap Yamaha tersebut hanya 0,110 detik.

Memasuki lap kelima, mulai terbentuk kelompok-kelompok balapan, dengan Lorenzo, Pedrosa, dan Stoner bersaing ketat untuk memperebutkan posisi nomor satu. Sementara itu, Dovizioso di posisi keempat, bebas dari gangguan, begitu juga dengan Simoncelli dan Spies. Adapun Rossi memimpin barisan yang memperebutkan posisi ketujuh karena dia mendapat ancaman serius dari rekan setimnya yang menunggang GP11, Hayden, disusul Hector Barbera dan Alvaro Bautista.

Simoncelli harus melupakan impiannya untuk meraih poin di Laguna Seca. Pada lap keenam, dia jatuh dan gagal melanjutkan lomba. Dengan demikian, Spies secara otomatis naik ke posisi lima, tetapi tertinggal lebih dari 6,5 detik dari rekan setimnya yang masih memimpin lomba, Lorenzo. Situasi ini juga membuat Dovizioso tak punya pesaing terdekat.

Pada lap kesembilan terjadi perubahan komposisi di bagian belakang, ketika Bautista menyalip Barbera. Selanjutnya, pebalap Rizla Suzuki ini memberikan ancaman kepada Hayden dan Rossi.

Sampai dengan lap ke-10, posisi sepuluh pebalap terdepan adalah Lorenzo, Pedrosa, Stoner, Dovizioso, Spies, Rossi, Hayden, Bautista, dan Barbera. Persaingan ketat masih terjadi antara Lorenzo dan Pedrosa. Tiap-tiap dari mereka hanya terpaut lebih dari 0,1 detik. Sementara itu, Stoner terpisah lebih dari 1 detik, disusul Dovizioso yang tertinggal 5,161 detik dan Spies jauh di belakang karena terpaut 10,180 detik.

Namun pada lap ke-13, Bautista tergelincir di tikungan Andretti sehingga tekanan kepada duo Ducati yang menggunakan motor versi berbeda itu (Rossi gunakan GP11.1) sedikit berkurang. Meskipun sudah berusaha untuk kembali ke lintasan, kondisi motor tak memungkinkannya untuk melanjutkan balapan. Hanya berselang satu lap, giliran Colin Edwards yang mengancam Rossi dan Hayden, setelah pebalap Yamaha Tech 3 tersebut menyalip Barbera.

Secara perlahan, Stoner merangsek ke depan untuk melewati Pedrosa, yang kondisi fisiknya mulai menurun karena belum pulih 100 persen dari cedera bahu kanan. Pada lap ke-18, pebalap Australia ini menelikung Pedrosa di tikungan "corkscrew". Kini Stoner menjadi ancaman terbaru bagi Lorenzo dalam perebutan podium nomor satu seri kesepuluh MotoGP 2011 ini, meskipun jarak mereka cukup jauh, yaitu 0,918 detik.

Akan tetapi, Stoner dengan cepat memangkas gap yang jauh itu karena pada lap ke-21, dia sudah berada persis di belakang Lorenzo dengan pautan waktu 0,155 detik, setelah membuat lap dengan catatan waktu tercepat. Pertarungan antara pemimpin klasemen dan juara bertahan ini semakin seru, sedangkan Pedrosa kian jauh tertinggal dan tampaknya hanya berusaha untuk menjaga posisi ketiganya dari ancaman Dovizioso.

Akhirnya Stoner bisa menyalip Lorenzo ketika mereka memasuki lap ke-26. Setelah beberapa kali mengancam dan nyaris melewati mantan juara dunia dua kali kelas 250 cc tersebut di beberapa tikungan pada lap ke-25, Stoner berhasil mengalahkan Lorenzo di lintasan lurus memasuki garis start/finis. Dia langsung menutup pergerakan Lorenzo saat memasuki Tikungan 11, yang tak jauh dari garis start/finis.

Setelah itu, Stoner langsung melejit dan membuat gap dengan Lorenzo, yang sempat mengalami kecelakaan hebat pada latihan bebas ketiga di Laguna Seca. Kemenangan kelimanya dalam musim 2011 ini berada di genggaman, apalagi performa motornya semakin menjanjikan dengan beberapa kali membuat fastest lap sehingga memimpin 0,8 detik.

Sementara itu, Spies secara perlahan mulai membuat Dovizioso tak tenang karena pada lap ke-29, dia sudah berada persis di belakang pebalap Italia tersebut, sebelum melibasnya di Tikungan 11 pada lap ke-30. Ini adalah satu-satunya perubahan komposisi menjelang akhir sehingga urutan pebalap saat memasuki garis finis adalah Stoner, Lorenzo, Pedrosa, Spies, Dovizioso, Rossi, Hayden, Edwards, Barbera, dan Hiroshi Aoyama.

Seusai balapan di Laguna Seca, para pebalap mendapat kesempatan istirahat selama dua minggu. Mereka baru akan membalap lagi pada seri ke-11 di Brno, Ceko, pada 14 Agustus mendatang.

Hasil GP Amerika Serikat

1. Casey Stoner AUS Repsol Honda 43m 52.145s
2. Jorge Lorenzo ESP Yamaha Factory Racing 43m 57.779s
3. Dani Pedrosa ESP Repsol Honda 44m 1.612s
4. Ben Spies USA Yamaha Factory Racing 44m 12.707s
5. Andrea Dovizioso ITA Repsol Honda 44m 13.030s
6. Valentino Rossi ITA Ducati Marlboro 44m 22.496s
7. Nicky Hayden USA Ducati Marlboro 44m 23.176s
8. Colin Edwards USA Monster Yamaha Tech 3 44m 37.647s
9. Hector Barbera ESP Mapfre Aspar 44m 43.694s
10. Hiroshi Aoyama JPN San Carlo Honda Gresini 45m 0.995s
11. Karel Abraham CZE Cardion AB Motoracing 45m 1.277s
12. Loris Capirossi ITA Pramac Racing 45m 5.129s
13. Toni Elias ESP LCR Honda 44m 29.962s

DNF:
Alvaro Bautista ESP Rizla Suzuki
Ben Bostrom USA LCR Honda
Marco Simoncelli ITA San Carlo Honda Gresini
Cal Crutchlow GBR Monster Yamaha Tech 3

- Klasemen sementara

1. Casey Stoner 193
2. Jorge Lorenzo 173
3. Andrea Dovizioso 143
4. Dani Pedrosa 110
5. Valentino Rossi 108
6. Ben Spies 98
7. Nicky Hayden 94
8. Colin Edwards 67
9. Hiroshi Aoyama 63
10. Marco Simoncelli 60
11. Hector Barbera 56
12. Karel Abraham 46
13. Alvaro Bautista 39
14. Toni Elias 38
15. Cal Crutchlow 34
16. Loris Capirossi 26
17. Randy de Puniet 15
18. John Hopkins 6
19. Kousuke Akiyoshi 3

Copyright@www.sumber-informasi-kita.blogspot.com All rights reserved, written by Drs. Asep Dewan, SH